Ayat bacaan: Ibrani 13:1
=======================
"Peliharalah kasih persaudaraan!"
Istri saya pernah bercerita tentang sesuatu yang sangat menarik perhatiannya saat masih kecil. Ada seorang nenek yang selalu lewat di depan rumahnya setiap malam, hampir pada jam yang sama. Sambil tertatih-tatih nenek ini berjalan membawa plastik berisi makanan, bukan untuk dijual atau diberikan kepada orang lain tapi untuk memberi makan anjing dan kucing jalanan yang ia jumpai di sepanjang kompleks. Menurut istri saya, nenek ini pada waktu itu sudah renta dan lemah. Ia pun bukan orang kaya. Tapi ia mau bersusah payah menyiapkan makanan semampunya setiap malam dan berjalan keliling kompleks yang luas hanya untuk memberi makan anjing dan kucing jalanan yang notabene bukan miliknya dan bukan pula tanggungjawabnya.
Ia melakukan itu bukan satu dua kali tapi selama bertahun-tahun, hingga akhirnya ia tidak lewat lagi karena sudah dipanggil pulang ke rumah Bapa. Ia meninggal sudah lama sekali, tapi sampai hari ini para penghuni lama di kompleks itu masih mengingatnya.
Menurut mertua saya, nenek ini ramah menyapa siapapun yang dilewatinya. Ia begitu telaten menyambangi hewan-hewan yang tidak punya tempat tinggal itu. Kalau mereka masih takut, ia sabar menunggu sampai hewan itu mau mendekat, atau ia meninggalkan sebagian untuk mereka makan setelah ia berlalu. Saya tidak sempat bertemu dengannya, tapi kalau diberi kesempatan, saya ingin mengucapkan terima kasih dan salut karena saya yakin hewan-hewan 'terbuang' itu tentu merasa bahagia bahwa dalam hidup mereka masih ada orang yang mau peduli dan memperhatikan mereka.
Bagi saya, nenek ini adalah sebuah cerminan luar biasa akan kasih yang terbukti mampu menembus sekat-sekat apapun, termasuk dalam hubungan antara mahluk hidup yang berbeda jenis. God rest her spirit with Him in heaven.
Hari ini kita melihat besarnya friksi yang terjadi di masyarakat. Semakin lama orang hanya semakin peduli pada kelompoknya dan anti kepada yang berbeda pandangan atau paham dengan mereka. Sadar atau tidak, kalau sikap membeda-bedakan ini dipelihara, seperti penyakit itu bisa menular dan bertambah parah. Kalau tadinya masih peduli pada kelompok sendiri, lama-lama dalam kelompok yang sama pun friksi bisa terjadi. Dari hanya peduli pada kelompok, orang kemudian menjadi individualis yang egoistis. Ironisnya ini pun terjadi di kalangan orang percaya. Untuk mengenal sesama saudara seiman yang sama-sama berjemaat di gereja yang sama saja mungkin susah. Setiap minggu bertemu, masih banyak yang sulit menyapa atau sekedar tersenyum. Di gereja saja begitu apalagi jika berpapasan di luar. Atau, mungkin menyapa dan tersenyum, mungkin mudah mengatakan happy Sunday, God bless you, tapi ketika mereka membutuhkan pertolongan, kita langsung menjauh.
Jika demikian, kasih hanya sampai sebatas ucapan saja namun tidak mampu menyentuh sesuatu yang faktual, riil atau nyata. Kalau pada yang kita kenal saja kita sulit menerapkan kasih secara nyata, bagaimana mungkin kita bisa menerapkannya pada orang-orang di luar sana, yang tidak kita kenal, yang tengah mengalami kesulitan, tekanan, penderitaan, apalagi kepada mereka yang anti pati atau bahkan membenci kita? Padahal kasih merupakan hukum yang terutama yang menjadi dasar utama dari kekristenan, yang secara luas harus menyentuh siapapun yang berada di sekitar kita tanpa terkecuali. Kita mengasihi Tuhan dengan segenap diri kita, kita mengalirkan kasih Tuhan kepada semua orang di sekitar kita. Tapi bagaimana mungkin itu bisa kita lakukan jika terhadap saudara-saudara kita seiman saja sudah bukan main sulitnya?
Masih ada begitu banyak sekat-sekat duniawi yang selalu kita sematkan kepada perorangan, golongan atau kelompok tertentu. Kaya-miskin, suku, budaya, bahasa, bangsa, status, latar belakang, usia dan sebagainya, seringkali menjadi hambatan bagi kita untuk bisa saling kenal dan saling mengasihi. Itu dilakukan banyak orang di luar sana, jangan sampai kita pun terseret untuk berlaku sama seperti itu.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment