(sambungan)
Jika kita mau melihat bentuk yang jelas dari kasih persaudaraan ini, kita bisa melihatnya lewat cara dan gaya hidup gereja mula-mula. Dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 kita bisa melihat bagaimana cara hidup jemaat yang pertama. Mereka dikatakan selalu tekun dalam pengajaran dan persekutuan, selalu berkumpul, bersama-sama memecah roti dan berdoa (ay 42). Tidak hanya itu, tapi mereka semua bersatu, tanpa memandang latar belakang, status sosial dan sebagainya. Bahkan dikatakan "segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing." (ay 44-45). Tidaklah heran jika gereja itu berkembang sangat pesat. Perikop ini dimulai dengan pertobatan ribuan jiwa (ay 41) dan diakhiri dengan berkat Tuhan yang terus menambah jumlah mereka dengan orang-orang yang diselamatkan. (ay 47). Salah satu hal penting yang membuat mereka diberkati secara luar biasa seperti itu adalah karena mereka memegang teguh kasih persaudaraan dan menjadikannya sebagai sebuah gaya hidup.
Sebuah gereja dan jemaat yang diberkati haruslah memiliki kasih persaudaraan sebagai landasan utamanya. Jangan menjadi sebuah ikatan yang eksklusif, hanya terbatas pada dinding dan kotak-kotak/sekat-sekat yang justru semakin bertolak belakang dari pesan kasih tanpa pamrih seperti yang diajarkan oleh Kristus sendiri. Pada kenyataannya alkitab bercerita begitu banyak mengenai kasih, dan ini menggambarkan betapa pentingnya bagi kita anak-anakNya untuk selalu hidup dalam kasih.
Kasih persaudaraan merupakan sebuah bukti apakah kita sudah mengenal Tuhan yang kita sembah atau belum. Karena dikatakan demikian: "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:7-8). Dan ingatlah pula bahwa "Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia." (ay 16).
Seperti yang dipesankan Yesus kepada jemaat Filadelfia yang bertekun menantikan kedatanganNya kali kedua, sesungguhnya kedatangan Kristus tidak akan lama lagi. Oleh karena itu kita harus benar-benar hidup dalam kasih persaudaraan ini agar mahkota yang telah kita pegang tidak sampai lepas dari genggaman kita. (Wahyu 3:11). Pada saat kedatangan Kristus, semua bangsa akan dikumpulkan dan dipisahkan bagai memisahkan kambing dengan domba. Dan kepada domba (mengacu kepada orang-orang yang diselamatkan) Sang Raja akan berkata: "Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku." (Matius 25:34-36). Itulah bentuk kasih persaudaraan yang tidak memandang latar belakang apapun.
Hari ini marilah kita belajar menjadi gereja/jemaat yang memiliki kasih persaudaraan dalam diri kita. Sapalah kiri dan kanan anda, dan ulurkan salam sebagai sesama saudara yang saling mengasihi. Berikan bantuan nyata sekiranya anda bisa kepada mereka yang membutuhkan. Dan perlebar jarak jangkau kasih hingga bisa menyentuh orang-orang di luar sana. Hilangkan sekat-sekat yang merintangi kasih untuk dapat bertumbuh, hiduplah senantiasa dalam kasih persaudaraan.
Jadilah gereja yang memiliki filadelfia yang kuat di dalamnya
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment