Ayat bacaan: Mazmur 64:11
==================
"Orang benar akan bersukacita karena TUHAN dan berlindung pada-Nya; semua orang yang jujur akan bermegah."
Hidup yang makin sulit membuat semakin banyak orang yang mengabaikan pentingnya hidup benar dan jujur. Dalam sistem dunia yang mendorong orang-orang yang hidup di dalamnya untuk berlomba-lomba mengejar hal-hal yang dipercaya bisa mendatangkan kebahagiaan menurut dunia. Begitu parahnya kecurangan, sehingga orang yang jujur pun seringkali dipaksa untuk mengikut arus kalau tidak mau kehilangan posisi dalam pekerjaannya.
Ada seorang teman saya yang akhirnya dimusuhi rekan kerjanya karena tidak mau ikut-ikutan berbuat curang. Di satu sisi ia ingin mempertahankan kejujuran, tapi di sisi lain ia pun takut kehilangan pekerjaannya, setidaknya kenyamanan dalam bekerja. "Tidak enak bekerja di lingkungan dimana orang memusuhi kita karena merasa kita sok suci, tapi jaman sekarang cari kerja itu susah, sementara hidup semakin sulit dari hari ke hari." katanya. Itu adalah salah satu gambaran kondisi dilematis yang dialami orang yang memilih hidup benar di tengah dunia yang cemar.
Kalau mau posisi aman, kita harus mengikut arus. Berbohong, menutupi kebenaran dan ikut melakukan kecurangan atau penyelewengan. Itu baru namanya pintar. Bertahan jujur, berusaha tetap hidup benar? Itu bodoh. Seperti itulah yang terjadi saat ini. Meski sudah begitu banyak yang ditangkap karena korupsi, ternyata masih banyak orang yang begitu tergiurnya melakukan hal tersebut sampai-sampai mereka tidak kunjung belajar dari orang-orang yang sudah menjalani hukuman.
Hidup benar dan menjunjung tinggi kejujuran sama dengan bodoh? Di mata dunia mungkin seperti itu, tetapi ingatlah bahwa kejujuran yang sekecil apapun memiliki nilai yang sangat tinggi di mata Tuhan. Pertanyaannya, apakah memang kita harus mengalami kerugian kalau kita memilih hidup jujur dan benar? Apakah Tuhan hanya menuntut kita untuk menghidupi sikap tersebut dan membiarkan kita menderita karenanya?
Dalam kehidupan orang percaya, kejujuran adalah sebuah keharusan. Dan tentu saja, Tuhan tidak akan membiarkan orang-orang yang benar dan jujur menjadi korban dan menderita. Malah imbalan yang disediakan Tuhan bagi orang benar dan jujur bukan main besarnya. Mari kita lihat lagi ayat yang saya sampaikan dalam renungan sebelumnya.
"Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan, dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin." (Yesaya 33:15-16).
Lihatlah betapa besar nilai hidup dalam kebenaran kejujuran di mata Tuhan dan bagaimana Tuhan merespon keputusan anakNya yang memilih menghidupi itu.
Orang yang:
- Hidup dalam kebenaran
- Bicara dengan jujur
- Menolak keuntungan dari hasil pemerasan
- Menolak suap
- Tidak mau ikut-ikutan berbuat jahat
- Tidak mau ikut merencanakan hal yang bisa menghancurkan orang lain
Mereka ini akan diganjar Tuhan:
- hidup aman di tempat tinggi, di atas segala masalah yang menerpa kehidupan
- dilindungi bagaikan dikelilingi benteng/kubu di atas bukit batu
- roti disediakan dan air minum terjamin, yang artinya ada jaminan pemeliharaan akan kebutuhan dasar dalam hidup kita.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment