(sambungan)
Mengapa demikian? Sebab Firman Tuhan kemudian berkata: "supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia." (ay 15).
Sebagai anak-anak Allah dan bukan anak-anak dunia sudah seharusnya kita menunjukkan kebenaran dan berani tampil beda. Kita tidak boleh ikut-ikutan arus sesat dari angkatan yang bengkok hatinya karena kita menyandang status sebagai anak-anak Tuhan. Sebagai anak Tuhan, tentu kita harus mengikuti prinsip kebenaranNya. Meski terlihat merugikan, yakinlah bahwa pada akhirnya kita akan melihat bahwa perjuangan kita terhadap kejujuran tidak akan sia-sia.
Kejadian yang menimpa teman saya di tempat kerjanya pada awal renungan, ia memilih untuk tidak ikut melakukan kecurangan. Ia kemudian memutuskan untuk keluar dan sekarang sukses menjalani panggilannya sebagai pemusik. Ia sudah berkeluarga dan dikaruniai seorang anak yang lucu dan pintar. Tidak lama setelah ia keluar, ia mendengar bahwa kecurangan itu terbongkar sehingga beberapa dari mereka dipecat dan diproses secara hukum.
Hari ini ia mengaku senang karena memilih untuk tetap hidup jujur dan benar meski resikonya sempat kehilangan pekerjaan. Tapi kemudian, kita bisa melihat bagaimana Tuhan memberkatinya dan memberi ganjaran bagi mereka yang hidup jauh dari kebenaran dan curang. "Coba bayangkan seandainya saya menyerah dan ikut mereka waktu itu, mungkin saat ini saya tengah menyesali keputusan saya dibalik jeruji besi." katanya.
Ya, pada saat masih mengalami tekanan dari rekan sekerja yang tidak menyukai kejujuran dan kebenaran tentu berat. Keputusan yang diambil bisa ikut atau tidak. Gampangnya jelas ikut, supaya tidak dapat masalah dari rekan-rekan sekerja. Tapi itu bisa mendatangkan konsekuensi buruk di kemudian hari. Kalaupun tetap tidak ketahuan, Tuhan melihat semuanya dan tidak akan pernah bisa ditipu. Tidak ada satupun hal yang tersembunyi bagi Tuhan. Dia melihat segalanya dan akan mengganjar orang sesuai dengan perbuatannya.
Pesan untuk berlaku jujur dan hidup benar bukan cuma wajib dimiliki oleh orang yang sudah bekerja, tapi anak-anak muda pun harus memegang prinsip kejujuran setinggi mungkin dan tidak menggadaikannya dengan alasan apapun. Lihatlah pesan Paulus Kepada anak rohaninya Timotius: "Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12). Walaupun masih muda kita tetap dituntut untuk bisa menjadi teladan dalam segala hal termasuk didalamnya kejujuran dan hidup dalam kebenaran.
Kita hidup pada jaman dimana begitu banyak orang mau menghalalkan segala cara, yang hidup dengan standar-standar ganda dan yang tidak lagi menghargai kebenaran dan kejujuran. Bagi yang sudah dewasa, tidak ada kata terlambat untuk mulai menghidupi kebenaran dan kejujuran sepenuhnya, tak peduli sekecil apapun ukurannya, seperti apapun kondisinya. Bagi yang masih muda, mulailah menunjukkan nilai-nilai kejujuran dan kebenaran, jangan tukarkan itu dengan apapun, dan lihatlah pada saatnya nanti setiap orang benar yang hidup jujur akan bersukacita memetik buahnya.
Hidup benar dan jujur yang dianggap bodoh oleh dunia akan menuai perlindungan dan pemeliharaan Tuhan
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment