Monday, February 19, 2018

Kasih Menutupi Banyak Sekali Dosa (3)

(sambungan)

Kasih merupakan hukum yang paling utama dalam kekristenan. Akan hal ini, Tuhan Yesus sendiri telah terlebih dahulu memberi teladan. Lihat bagaimana Dia rela memberikan nyawaNya bagi kita ketika kita masih berdosa, dan oleh karena Dia kita diselamatkan. "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8). Oleh karenanya tepatlah jika Yesus mengajarkan "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." (Yohanes 13:34).

Kasih dikatakan akan membuat perbuatan-perbuatan baik kita bermakna, juga bermakna di hadapan Tuhan. Kasih pun mampu membuat kita terhindar dari jebakan berbagai jenis dosa. Lihatlah apa yang dikatakan Petrus dalam ayat bacaan kita hari ini. "Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa." (1 Petrus 4:8).

Ayat ini bukan berarti bahwa dengan mengasihi maka dosa kita dihapus, atau dengan kata lain perbuatan baik bisa menjamin keselamatan dan pengampunan dosa, karena itu hanya disediakan lewat atau dalam Kristus. Yang dimaksudkan Petrus mengacu pada ketidaksempurnaan kita. Meski sudah lahir baru, kita tidak akan sepenuhnya bebas dari dosa. Meski kita sudah menjauhi larangan, ada waktu-waktu dimana kita gagal untuk taat. Kita masih kerap berbuat kesalahan, kita masih bisa tergoda oleh tipu muslihat si jahat. Daging yang lemah masih sering mengganggu dan mengatasi roh yang penurut.

Ambil satu contoh. Kita mengasihi orang, tapi kemudian orang tersebut berbuat jahat pada kita. Kita terganggu karenanya, lalu mulai membenci dan sulit mengampuni. Bukankah kita jadi begitu karena mereka yang mulai? Bukankah mereka yang memprovokasi? Bisa jadi. Tapi kasih yang tetap terjaga kehangatannya seharusnya memampukan kita untuk saling mengampuni, mengatasi luka-luka di masa lalu, sehingga seharusnya sulit bagi dosa untuk tumbuh dalam sebuah kehidupan yang kaya akan kasih Kristus. Dan itu akan membuat kita terhindar dari banyak sekali peluang perbuatan dosa dalam perjalanan hidup kita.

Kasih yang dibiarkan dingin akan membawa kita masuk pada perbuatan-perbuatan dosa. Di sisi lain kasih yang terjaga suhunya dalam diri kita bisa menjauhkan kita dari begitu banyak dosa. Selain itu, kasih pun bisa menjadi jendela bagi orang-orang di sekitar kita untuk mengenal dan mengalami Tuhan lewat diri kita. Itu jelas disebutkan Yesus sendiri. "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:35).

Oleh karena itu tetaplah dekat dengan Tuhan. Terus kenal pribadiNya lebih dalam lagi, itu akan berfungsi sebagai penjaga kehangatan kasih di dalam diri kita. Jangan abaikan saat teduh, jangan lewatkan waktu-waktu berdoa dan bersekutu denganNya, jangan lupa bersyukur, tekunlah membaca dan merenungkan Firman Tuhan, dan jangan hindari pertemuan-pertemuan ibadah dimana kita bisa terus bertumbuh dan saling membangun dengan saudara-saudara seiman. Selanjutnya, terus aplikasikan kasih tersebut kepada sesama. Itu akan membuat kita hidup lebih bahagia, lebih tenang, lebih damai dan tenteram. Periksalah hati kita saat ini. Apakah masih ada kasih disana, dan apakah kasih itu masih hangat?

Kasih yang hangat menutupi banyak sekali dosa, kasih yang dingin membuka banyak sekali celah dosa

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...