Friday, February 16, 2018

Standar Kasih (2)

(sambungan)


Penjabaran kasih lewat Paulus ini sungguh menarik karena diberikan dengan sangat detail. Dari ayat-ayat diatas kita bisa melihat bahwa standar kasih dalam kekristenan haruslah memiliki elemen-elemen berikut ini:
- sabar
- murah hati
- tidak cemburu
- tidak memegahkan diri
- tidak sombong
- tidak melakukan yang tidak sopan
- tidak mencari keuntungan sendiri
- tidak berisi kemarahan
- tidak menyimpan kesalahan orang alias mendendam
- menentang ketidakadilan
- menyukai kebenaran
- menguatkan/memberi daya tahan untuk menghadapi segala sesuatu
- memampukan untuk melihat sisi-sisi terbaik pada setiap orang
- membuat kita terus hidup dalam pengharapan, dan
- membuat kita tabah dalam menanggung segala sesuatu

Dari rincian di atas kita bisa mendapatkan bahwa bentuk kasih yang menjadi inti atau dasar dalam kekristenan memiliki sebuah standar yang sangat tinggi. Di dalamnya jelas terdapat mendahulukan kepentingan orang lain, jujur, setia, sabar, rendah hati, memberi kekuatan dan kesabaran ketika berhadapan dengan orang-orang yang menyusahkan kita dan membuat kita tidak terjebak pada emosi, bahkan hingga kerelaan untuk berkorban.

Standar tinggi ini tentu saja sangat baik apabila diaplikasikan kepada pasangan kita, antara suami-istri, terhadap anak-anak atau keluarga dan sahabat. Tapi kasih seperti ini seharusnya memiliki daya jangkau yang lebih luas lagi, menyentuh orang-orang diluar sana, yang belum kita kenal bahkan yang sulit dijangkau sekalipun. Kasih seperti inilah yang akan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik, sebentuk kasih Surgawi yang sudah dipraktekkan oleh Allah sendiri lewat Kristus, kasih yang sudah mendatangkan keselamatan bagi kita dan mendamaikan hubungan antara Sang Pencipta dan yang diciptakan yang tadinya terputus akibat dosa.

Lebih lanjut perikop ini memberi sebuah pernyataan yang sangat jelas, yaitu bahwa pada suatu saat nanti  "... nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap." Itu semua akan habis pada satu ketika. Akan tetapi "kasih tidak berkesudahan." (ay 8). Tidak akan pernah ada saat dimana orang tidak perlu lagi saling mengasihi, baik di dunia maupun nanti dalam kehidupan selanjutnya yang kekal. Tuhan sendiri tidak akan pernah berhenti mengasihi kita dan akan terus mengharapkan kita mengasihiNya serta menjalani hidup yang digerakkan oleh kasih. Itulah keinginan Tuhan.

Bahkan begitu pentingnya kasih, sehingga diantara yang penting untuk tetap kita lakukan, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dengan jelas disebutkan bahwa yang terpenting atau terbesar diantara itu semua adalah kasih. (ay 13). Mengasihi Tuhan dan mengasihi orang lain seperti halnya Tuhan mengasihi kita, itu adalah bentuk kesadaran kita akan betapa besarnya kasih itu sebagai wujud pribadi dari Tuhan sendiri.

Kalau biasanya kita paling jauh hanya sampai pada merasa kasihan, ini saatnya untuk mulai bergerak melakukan tindakan nyata sebagai bentuk kepedulian kita dengan didasari kasih yang tulus dan murni. Ada begitu banyak orang yang menjadi tawar karena tidak lagi merasakan kasih dalam hidupnya, dan mereka ini ada di sekitar anda dan saya.

Kalau kita ternyata masih mudah dihinggapi kebencian, ini saatnya kita mengisi diri lebih lagi dengan kasih. Jika anda menganggap bahwa kasih Tuhan nyata dalam hidup anda, jika anda tahu betapa indah rasanya dikasihi dan mengasihi, sekarang saatnya untuk membagikan sukacita yang sama pada mereka yang membutuhkan. Akan sangat sulit untuk melakukan seperti ini kalau orang-orang terdekat kita saja belum merasakan hangatnya kasih dan perhatian kita.

Hari valentine yang diperingati sebagai hari kasih sayang hendaknya bisa pula dipakai sebagai sebuah hari yang bukan saja khusus untuk kekasih atau orang-orang terdekat saja, tetapi jadikanlah sebagai titik tolak bagi kita untuk membagi kasih kepada sesama manusia, tanpa terkecuali. Kasih dalam kekristenan adalah kasih yang bersifat universal dan punya daya jangkau luas, bukan kasih yang pilih-pilih seperti sikap orang-orang yang mengadopsi pola pikir dunia, apalagi mengaku punya kasih tapi terus menyebar kebencian. Kasih adalah esensi dasar kekristenan. Semakin jauh kita mengenal Kristus, seharusnya semakin besar kasih yang ada dalam diri kita. Jika yang terjadi sebaliknya, itu berarti ada yang salah dalam prosesnya.

Standar kasih dalam kekristenan itu luas, bukan cuma harus menyentuh orang-orang yang dekat dan baik pada kita, tapi justru harus mampu menjangkau orang di luar sana, bahkan terhadap mereka yang membenci dan menyakiti kita. Adalah baik jika anda merayakan momen kasih sayang setiap tahun ini dengan suasana romantis bersama orang yang anda cintai, bersama keluarga dan sahabat, tapi alangkah baiknya apabila momen ini dipakai untuk memeriksa kasih dalam hati kita dan mengambil komitmen untuk menyalurkannya kepada sesama kita. Enjoy the month of love and keep having it in your heart throughout the years.  

Semakin jauh kita mengenal Tuhan, semakin besar pula harusnya kasih dalam diri kita. Love others the way God loves you

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...