(sambungan)
Mazmur 15 ini isinya sangat pendek. Cuma ada 5 ayat disana tetapi apa yang terkandung di dalamnya sesungguhnya bernilai sangat tinggi mengenai karakter orang yang berintegritas dan bagaimana hal tersebut dalam pandangan Tuhan. Mari kita lihat isinya dalam versi Bahasa Indonesia Sehari-hari.
"Mazmur Daud. TUHAN, siapa boleh menumpang di Kemah-Mu dan tinggal di bukit-Mu yang suci. Orang yang hidup tanpa cela dan melakukan yang baik, dan dengan jujur mengatakan yang benar; yang tidak memfitnah sesamanya, tidak berbuat jahat terhadap kawan, dan tidak menjelekkan nama tetangganya; yang menganggap rendah orang yang ditolak Allah, tetapi menghormati orang yang takwa; yang menepati janji, biarpun rugi dan meminjamkan uang tanpa bunga; yang tak mau menerima uang suap untuk merugikan orang yang tak bersalah. Orang yang berbuat demikian, akan selalu tentram." (Mazmur 15:1-5 BIS).
Perhatikan betapa tingginya nilai-nilai yang terkandung disana. Ini adalah hasil perenungan Daud mengenai orang dengan pribadi seperti apa yang bisa tinggal dalam kemah Tuhan dan dibukitNya yang suci. Dalam Bahasa Inggrisnya dikatakan: "LORD, WHO shall dwell [temporarily] in Your tabernacle? Who shall dwell [permanently] on Your holy hill?" (ay 1).
Orang yang bisa memperoleh ini adalah orang yang hidupnya:
- tanpa cela
- melakukan yang baik
- jujur yang berkata benar
- tidak memfitnah orang lain
- tidak berbuat jahat
- tidak menjelekkan orang lain
- tidak ikut-ikutan berbuat seperti orang yang tidak berkenan bagi Allah melainkan,
- menghormati orang yang takwa
- orang yang menepati janji sekalipun harus merugi karenanya
- yang tidak mengharapkan bunga kalau meminjamkan
- yang tidak menerima suap
- dan juga tidak melakukan bentuk-bentuk perilaku lain yang bisa merugikan orang lain yang tidak bersalah
Bentuk penjabaran Daud ini sangat rinci. Tapi kalau kita perhatikan baik-baik, semua poin ini akan menuju kepada tiga hal seperti yang digambarkan Salomo di atas, yaitu: kesetiaan, kebenaran dan kejujuran. Daud jelas sangat mengerti kriteria orang yang akan berhak berdiam dalam Kerajaan Allah yang kudus, karena itulah ia pun menghidupi nilai-nilai yang terkandung dalam integritas itu seperti apa yang telah ia ketahui. Tidak heran apabila di kemudian hari Salomo menjadikan nilai-nilai yang dihidupi ayahnya sebagai sesuatu yang harus pula ia adopsi dalam hidupnya. Inilah bentuk sebuah integritas, sebuah bentuk kehidupan yang berkenan di mata Tuhan.
Satu saja dari nilai-nilai itu tidak kita lakukan maka integritas itu tidak akan sempurna. Sekedar mengetahui saja tidak cukup, hanya mengatakan saya tidak cukup, kita harus pula mengamalkannya lewat perbuatan nyata dalam hidup kita.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment