Wednesday, February 14, 2018

The Man of Integrity (4)

(sambungan)

Jika kita merenungkan poin-poin di atas sesungguhnya membangun karakter yang berintegritas tidaklah mudah, dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari mungkin akan jauh lebih sulit lagi mengingat kita hidup di dunia yang punya prinsip, pandangan dan tatanan yang sangat bertolak belakang, penuh dengan orang-orang yang saling sesat menyesatkan. Sulit? Tentu. Tapi bukan berarti kita tidak bisa melakukannya, atau kita bakalan rugi saat melakukannya seperti yang dianggap dunia. Sosok seperti inilah yang sesungguhnya diinginkan Tuhan untuk mewarnai kehidupan kita, orang-orang percaya.

Dan kemarin kita sudah melihat sebuah ayat yang menyatakan ganjaran apa yang Tuhan akan limpahkan bagi orang yang sepenuhnya berkomitmen untuk hidup dengan kualitas integritas tinggi. "Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan, dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin." (Yesaya 33:15-16).

Untuk membangun pribadi yang berintegritas dan berkualitas maka Mazmur 15 ini penting untuk kita renungkan dan kemudian terapkan dalam hidup. Secara ringkas, setia, benar dan jujur merupakan hal mutlak yang tidak boleh kita abaikan kalau kita tidak mau kehilangan pemeliharaan, penyertaan dan kelimpahan Tuhan. Meski mungkin sulit, tetapi kita bisa mulai berkomitmen untuk menghidupinya mulai dari sekarang.

Pegolf legendaris Bobby Jones pada awalnya tampak rugi akibat kejujuran dan kebenaran yang ia hidupi. Ia gagal menjadi juara turnamen bergengsi karena mengaku melakukan pelanggaran meski itu tidak ia sengaja dan tidak ada yang melihat. Keputusan yang gegabah? Ceroboh? Rugi? Mungkin terlihat seperti itu pada mulanya, tapi lihatlah apa yang terjadi 5 tahun berikutnya. Ia sukses menjadi satu-satunya pemenang Grand Slam di tahun 1930, sebuah prestasi yang belum bisa dilampaui pegolf lainnya hingga hari ini. Selain itu, ia menjadi salah satu teladan penting mengenai integritas dan sportivitas jauh melewati jamannya. Ia bahkan disebut sebagai salah satu figur paling menginspirasi dalam sejarah dunia olah raga.

Sebagai warga Kerajaan kita harus mampu pula hidup dengan nilai-nilai Kerajaan. Orang yang berintegritas tinggi semakin lama semakin langka. Maka kita diharapkan mampu membawa perbedaan dan menunjukkan sebuah konsep gaya hidup berintegritas tinggi.  Siapkah anda tampil beda di dunia ini dengan menjadi sosok berintegritas yang menjunjung tinggi nilai-nilai Kerajaan Allah, ada atau tidak orang yang melihat? Mari kita sama-sama menjadikan hal ini sebagai perenungan serius dan mari kita sama-sama mulai menghidupinya dari sekarang.

"The main idea in golf as in life, I suppose is to learn to accept what cannot be altered and to keep on doing one's own reasoned and resolute best whether the prospect be bleak or rosy." - Bobby Jones

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...