(sambungan)
Paulus dan Silas pada suatu hari tiba di Tesalonika. Saat mereka menemukan rumah ibadat orang Yahudi, seperti biasa mereka pun masuk kesana. Tiga minggu lamanya Paulus berdiskusi mengenai bagian Kitab Suci, menyampaikan kabar keselamatan mengenai Yesus dan apa yang harus Dia pikul untuk menebus manusia. Selama 3 minggu itu terjadi banyak pertobatan dari antara orang-orang Yunani, termasuk di dalamnya wanita-wanita terkemuka di kota itu.
Hal ini seharusnya membawa sukacita bagi para orang Yahudi. Tapi sayangnya hati mereka tidak merasa seperti itu, melainkan muncul rasa iri hati atau cemburu. Perasaan negatif ini mendorong mereka untuk memanggil para penjahat dari antara petualang-petualang di pasar (kalau jaman sekarang mungkin disebut preman pasar) untuk mengacau, mengadakan keributan di seluruh penjuru kota. Huru-hara atau kerusuhan pun terjadi. Orang percaya bernama Yason yang menampung Paulus dan Silas pun mereka serbu untuk menangkap Paulus dan Silas untuk diramaikan massa. Karena Paulus dan Silas tidak mereka temukan, Yason dan beberapa orang percaya lainnya pun menjadi korban mereka dan harus membayar uang jaminan agar bisa lepas.
Saat malam tiba, para orang-orang di Tesalonika yang baru menerima Yesus sebagai Tuhan mereka meminta Paulus dan Silas untuk bertolak ke kota lain karena situasi dan kondisi yang jauh dari kondusif. Dan Paulus bersama Silas pun melanjutkan perjalanan mereka menuju kota tetangga yaitu Berea. Seperti yang saya sebutkan tadi, kisah terbentuknya gereja Tesalonika ini bisa dibaca dalam Kisah Para Rasul 17:1-10.
Lihatlah sebuah fakta bahwa Paulus dan Silas hanya berada di kota itu selama 3 minggu. Itu tentu waktu yang sangat singkat untuk bisa membawa orang masuk ke dalam pertobatan, mengumpulkan mereka dan membentuk gereja. Apalagi situasi yang terjadi disana jauh dari kondusif. Ada usaha untuk menghalangi penyebaran berita keselamatan yang bisa mengancam keselamatan para rasul maupun orang yang baru percaya, mungkin mirip dengan apa yang terjadi hari ini. Apa yang diharapkan dalam kondisi seperti itu dalam waktu singkat? Logikanya, mereka pasti ketakutan dan kemudian berbalik arah meninggalkan kebenaran yang baru saja mereka terima.
Apakah itu yang terjadi? Sama sekali bukan. Sesuatu yang diluar perkiraan justru merupakan hal yang terjadi. Bukannya takut, mereka ternyata dengan cepat menjadi teladan di Yunani secara luas. Paulus mengatakan seperti ini: "Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya." (1 Tesalonika 1:6-7).
Paulus tahu bahwa mereka harus mengalami penindasan yang berat karena iman mereka, tapi mereka tetap menerima Firman dengan sukacita oleh Roh Kudus. Dan itu ternyata membuat mereka menjadi teladan untuk semua orang percaya di seantero wilayah Makedonia dan Akhaya. Makedonia itu kalau kita lihat dalam Kisah Para Rasul 17 mencakup kota-kota seperti Filipi, Tesalonika dan Berea, sedangkan Akhaya adalah propinsi tetangga dimana kota seperti Korintus dan Atena berada. Bicara soal jarak, jarak antara dua propinsi ini tidaklah dekat, yaitu mencapai hampir 700 km. Belum ada media seperti radio, televisi, koran atau internet pada masa itu, sehingga kalau jemaat Tesalonika yang baru lahir ini bisa menjadi teladan bagi semua orang percaya di area seluas itu dalam waktu singkat tanpa bantuan media massa dan teknologi seperti sekarang, tentu keteladanan yang mereka lakukan itu begitu luar biasa hebatnya. Ingatlah bahwa mereka bukan jemaat yang berada dalam situasi aman damai. Mereka terancam, tertindas berat, dan mereka pun belum lama mengenal Kristus. Tapi faktanya mereka bisa menjadi teladan di area mencapai ratusan kilometer jauhnya.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment