(sambungan)
Seperti itulah sikap orang Farisi yang bisa menjadi ragi membusukkan orang lain. Mereka merasa diri paling benar dan boleh menghakimi orang lain. Dan Yesus menutup perumpamaan ini dengan sebuah peringatan yang penting untuk kita ingat supaya ragi Farisi tidak mencemarkan atau membusukkan kita: "Percayalah," kata Yesus, "pada waktu pulang ke rumah, penagih pajak itulah yang diterima Allah dan bukan orang Farisi itu. Sebab setiap orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan; dan setiap orang yang merendahkan dirinya akan ditinggikan." (ay 14, BIS).
Seperti poin yang saya berikan dalam renungan sebelumnya, Yesus menyambut orang-orang yang bersikap jujur, sadar diri dan bukan orang-orang yang hidup dengan pembenaran diri.
2. Orang Farisi gemar pamer rohani, haus pujian dan penghormatan
Saat Yesus mengajarkan bagaimana cara berdoa, Dia mengatakan sebuah hal penting yang harus kita ingat. "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya." (Matius 6:5).
Doa seperti orang munafik, itulah yang gemar dilakukan orang Farisi. Mereka suka memamerkan betapa kudus dan rohaninya mereka. Berdiri di rumah ibadat bukan karena mereka ingin menyembah Tuhan dengan sepenuh hati melainkan agar dilihat orang. Atau di tikungan-tikungan jalan supaya siapapun yang lalu lalang bisa melihat dan memuji mereka. Mereka lebih mementingkan pamor, popularitas, pujian, penghormatan, apa kata orang lain ketimbang apa kata Tuhan tentang mereka.
Dalam kesempatan lain dalam Injil Matius Yesus kembali mengecam sikap orang Farisi ini. "Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi." (Matius 13:5-7).
Kembali kita lihat sikap munafik orang Farisi yang haus pujian dan penghormatan. Ini sikap yang berpotensi menjadi ragi, mencemarkan orang-orang yang serius dalam menggali Firman Tuhan dan membangun diri agar terus menjadi semakin baik kerohaniannya. Gemar mengatakan "puji Tuhan", "halleluya", "Tuhan baik", kalau di gereja atau di depan orang doanya kelihatan mantap baik ucapan maupun gaya, tapi hidup sama sekali tidak mencerminkan sebagai pelaku Firman sama sekali, jauh dari kebenaran. Itu yang terjadi kalau kita sudah terkena cemaran ragi ini.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kreasi (1)
Ayat bacaan: Yesaya 64:8 ====================== "Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yan...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment