Monday, July 16, 2018

Hanas, Kayafas dan Yohanes Pembaptis (1)

Ayat bacaan: Lukas 3:2
==================
"pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun."

Seorang leader tim musik di sebuah gereja yang saya kenal dekat pada suatu kali bercerita mengenai kesulitan yang tengah ia hadapi. Setiap minggunya ia harus menyusun jadwal pemain di ibadah umum, ibadah remaja dan untuk anak-anak sekolah minggu. Yang bikin dia pusing, banyak yang rebutan mau main di ibadah umum tapi begitu susahnya dapat pemain yang bersedia untuk main di sekolah minggu. "Melayani Tuhan kok pilih-pilih ya.." katanya sambil geleng kepala dan menghela nafas. Saya pun merasa miris mendengarnya. Ini bukan kali pertama saya mendengar permasalahan seperti ini. apa Persembahan Kasihnya beda? Menurutnya sama. Kalaupun beda, itu tentu tidak boleh dijadikan alasan untuk pilih-pilih. Kalau bukan itu, mungkin mereka ingin tampil bak musisi tenar di panggung, di hadapan 'penonton' yang lebih banyak dan bukan anak-anak. Siapa tahu disana ada produser, atau yang sedang butuh band atau penampil keren, itu bisa menjadi alasan mereka untuk berebutan main di ibadah umum dan menolak main buat sekolah minggu.

Menyedihkan saat melihat orang yang melayani punya sikap seperti itu. Tapi itu menunjukkan bahwa motivasi orang dalam melayani memang beda-beda. Di permukaan tampaknya semua rindu melayani Tuhan, tapi ada motivasi-motivasi pribadi yang bisa mengaburkan atau bahkan mencemarkan niat yang seharusnya. Belum lagi banyak pemain musik yang pada pindah ke gereja yang lebih besar. Ada yang jumlah pemain musiknya berlebih, ada yang sangat kekurangan sehingga pemain yang tersedia harus merangkap main. Seorang pemimpin pujian di sebuah gereja berkata bahwa ia sering harus memimpin pujian sambil main keyboard karena kekurangan pemain.

Yang juga lumayan sering terjadi adalah gesekan antar orang yang sama-sama melayani di tempat yang sama, atau antara mereka dengan pemimpin bahkan dengan gembala atau gerejanya. Maka kita sering melihat orang berpindah gereja. Motivasi seseorang dalam melayani sebenarnya juga bisa terlihat dari bagaimana reaksi mereka dalam menghadapi gesekan. Masih mending kalau kepindahannya semata-mata karena kebutuhan rohaninya, ada yang pindah karena mendapat tawaran lebih baik atau tinggi dari gereja lain. Ini baru beberapa masalah yang pernah saya dengar dari sekian banyak masalah lainnya. Itulah gambaran yang kurang baik yang terjadi di kalangan pelayan Tuhan hari ini.

Kalau Tuhan Yesus sudah mengatakan bahwa "tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit" (Matius 9:37), jumlahnya akan jauh lebih sedikit lagi kalau bicara soal mereka yang melayani dengan motivasi yang benar. Ada begitu banyak motivasi yang mungkin menjadi dasar bagi seseorang untuk melayani, seperti halnya dalam profesi maupun pekerjaan sehari-hari. Mungkin saja motivasi awalnya tulus, tapi seiring waktu apabila tidak diperhatikan motivasi bisa berubah dan mengarah kepada keinginan atau kepentingan bahkan keuntungan pribadi seperti cari jabatan, status, ketenaran, popularitas, mencari uang, ingin terlihat hebat, semua ini hanyalah sebagian contoh motivasi yang bisa saja muncul mendasari kegiatan pelayanan, baik disadari maupun tidak.

Mari kita lihat sebuah kejadian amej yang terjadi pada masa negeri Yudea berada di bawah kekaisaran Romawi dan dipimpin oleh kaisar Tiberius. Lukas pasal 3 mencatat bahwa pada masa itu yang memegang status sebagai Imam Besar adalah Hanas dan Kayafas.

Seperti apa posisi imam Besar itu? Kalau kita lihat sejarahnya, jabatan Imam Besar ini pertama sekali diberikan kepada Harun melalui sebuah tanda berupa tongkat Harun yang berbunga diantara imam-imam Lewi lainnya. (tentang hal ini bisa dibaca dalam Bilangan 17). Karena Allah sendiri yang mengangkat Harun sebagai Imam Besar, maka jelas jabatan ini sangat penting sebagai wakil Tuhan di dunia ini atau dengan kata lain sebagai penyambung lidah Tuhan. Sebelum karya penebusan Yesus menyelamatkan kita dan memulihkan hubungan dengan Tuhan, manusia sangat bergantung pada para Imam Besar ini. Orang yang memegang jabatan Imam Besar yang biasanya berlaku seumur hidup dituntut untuk senantiasa hidup benar dan kudus karena merupakan "perpanjangan tangan" Tuhan di dunia ini untuk menyampaikan pesan-pesanNya kepada umatNya.

(bersambung)


No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...