(sambungan)
Buat teman-teman yang saat ini sedang melayani hendaklah memperhatikan baik-baik motivasi anda dalam melayani. Jika tidak waspada, kita bisa kehilangan Roh Tuhan karena motivasi kita melenceng dalam melakukan pelayanan, dan tentu tidak satupun dari kita yang mau. Jangan sampai mandat kita melayani dicabut Tuhan sehingga semua yang kita lakukan menjadi sia-sia. Tidak ada lagi gunanya, tenaga, waktu dan sebagainya terpakai tapi tidak lagi berkenan di mata Tuhan. Itu bisa terjadi kalau motivasi kita, baik sadar atau tidak, sudah melenceng dari yang seharusnya.
Yesus sendiri menunjukkan bahwa memastikan terlebih dahulu motivasi yang benar sangatlah penting sebelum seseorang memutuskan untuk mengikutiNya. Itu bisa terlihat dalam ayat berikutnya. Ketika Yesus melihat murid-murid Yohanes mengikutiNya, Yesus bertanya: "Apakah yang kamu cari?" (ay 38).
Pertanyaan yang sama berlaku kepada kita yang melayani hari ini. "Apa yang anda cari?" Apa yang anda cari dari kegiatan anda turut melayani? Apakah pamor, popularitas, melayani agar mendapat berkat melimpah, sebagai sarana menyogok Tuhan agar jauh/bebas dari masalah, dijadikan profesi untuk mencari uang, atau semata-mata karena mengasihi Tuhan dan rindu lebih banyak lagi orang bisa mengenal Kristus? Apakah pelayanan yang anda lakukan saat ini sudah diikuti oleh sikap hidup yang benar, yang bisa dijadikan kesaksian dan teladan bagi orang lain?
Bagi pelayan-pelayan Tuhan di segala posisi, baik worship leader, musisi, diaken, pendeta, gembala dan sebagainya, belajarlah dari sikap hati Yohanes Pembaptis. Jangan sampai pelayanan anda menunjuk pada diri sendiri dan kemudian melakukan kesalahan seperti kedua Imam Besar tadi. Pelayanan sejati haruslah menunjuk pada Kristus, bukan pada diri sendiri.
Tiga kali Yesus bertanya pada Petrus, "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Tiga kali pula Petrus menjawab "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Dan jawaban Yesus kemudian pun tiga kali diulang: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." (Yohanes 21:15-17). Dari percakapan Yesus dan Petrus ini kita bisa belajar bahwa motivasi yang terutama dalam pelayanan adalah karena anda dan saya mengasihi Yesus. Itulah yang seharusnya menjadi sumber utama atau dasar bagi kita dalam melayani. Jika motivasi kita sampai melenceng, akibatnya sungguh tidak main-main beratnya, sebab Tuhan berfirman: "Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia." (1 Korintus 16:22).
Oleh karena itu sangatlah penting untuk memastikan bahwa kita sudah mendasari pelayanan kita dengan motivasi yang benar. Bukan karena kehebatan kita, bukan karena berbagai motivasi yang dipengaruhi oleh hal-hal yang dipercaya dunia mendatangkan kebahagiaan atau kesejahteraan, bukan karena mengejar harta kekayaan, popularitas, pamor, pangkat atau jabatan dan sebagainya, bukan karena kita ingin meninggikan diri supaya dikagumi orang melainkan semata-mata karena kasih, karena kita mengasihi Kristus dan mengasihi sesama. Jadi jika ada yang bertanya, secara singkat seperti apa pelayanan sejati itu? Pelayanan sejati adalah pelayanan yang menunjuk pada Yesus Kristus.
Miliki hati seperti Yohanes Pembaptis, bukan Hanas dan Kayafas dalam melayani
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment