(sambungan)
Dalam Mazmur 12 kita bisa melihat seruan Daud akan hal ini. Mazmur 12 hanya berisi 8 ayat saja dan diberi judul "Doa minta tolong terhadap orang yang curang".
Daud berseru:
"Tolonglah kiranya, TUHAN, sebab orang saleh telah habis, telah lenyap orang-orang yang setia dari antara anak-anak manusia. Mereka berkata dusta, yang seorang kepada yang lain, mereka berkata dengan bibir yang manis dan hati yang bercabang. Biarlah TUHAN mengerat segala bibir yang manis dan setiap lidah yang bercakap besar, dari mereka yang berkata: "Dengan lidah kami, kami menang! Bibir kami menyokong kami! Siapakah tuan atas kami?" (ay 1-5).
Dari Mazmur ini kita bisa melihat bahwa perbuatan orang-orang jahat yang merasa berada di atas segalanya membuat orang-orang benar sangat menderita. Mereka suka bicara bohong, saling menipu dengan kata-kata yang manis dan gemar omong besar.
Orang benar hidup tertekan di dunia, itu tidaklah mengagetkan karena sepanjang jaman hal itu terjadi termasuk hari ini. Sekitar seribu tahun setelahnya, Paulus kembali menyampaikan hal ini dalam beberapa kesempatan. Lihatlah salah satunya dalam suratnya untuk Timotius berikut ini: "Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka." (1 Timotius 4:1-2).
Ayat ini dengan jelas menyampaikan bahwa orang-orang jahat yang berada di bawah kuasa iblis bukan hanya orang di luar sana melainkan juga yang murtad dari antara umat Tuhan sendiri. Akan ada banyak yang berbalik menaati roh kebohongan dan mengikuti ajaran iblis. Peringatan Paulus ini penting agar kita tidak mudah tertipu oleh pengajaran-pengajaran yang sesat. Kenapa kita harus waspada? Karena pengajaran sesat seringkali sepintas lalu terlihat seperti benar. Kalau kita tidak benar-benar tahu isi Firman Tuhan dan memahaminya, kita bisa terperdaya oleh berbagai pengajaran yang sebenarnya tidak lagi sesuai dengan kebenaran Firman.
Apa yang paling menarik bagi saya adalah kelanjutan dari Mazmur 12 di atas. Setelah Daud mengungkapan perilaku orang-orang jahat lewat mulut mereka dengan saling tipu, omong besar, manis mulut yang tentu termasuk suka janji muluk-muluk tapi kosong, Daud kemudian menyampaikan bagaimana bedanya sebuah janji yang bukan berasal dari manusia melainkan dari Tuhan.
"Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." (ay 7).
Berbeda dengan janji manusia yang seringkali tidak bisa dipegang, palsu atau kosong, janji Tuhan itu dikatakan Daud punya dua hal mendasar yaitu:
- Murni
- Teruji
Pertama-tama mari kita lihat dulu soal murni. Jika anda melihat berbagai produk minyak goreng, maka anda akan menemukan ada yang diproses lewat dua kali penyaringan. Apa yang membedakan satu dan dua penyaringan? Sistim dua kali penyaringan sebenarnya punya beberapa kelebihan dibanding satu kali. Apabila minyak hanya melewati satu kali proses maka jika disimpan dalam waktu lama minyak akan berkabut sehingga terlihat tidak jernih dan menarik. Selain itu proses dua kali penyaringan lebih menyehatkan karena jumlah asam jenuh akan tersaring lebih banyak sehingga menghasilkan jumlah kolestrol yang lebih baik, meski tingkat gurihnya bisa sedikit berkurang.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment