Friday, July 27, 2018

Mengisi Lubang dalam Hati (2)


(sambungan)

Poin pentingnya: jangan tutup lubang dengan tambal yang salah. Ambil satu contoh sederhana saja. Jika ada lubang menganga di tengah jalan dan ditutup dengan lumpur, sekali turun hujan lumpur itu akan hanyut dan meninggalkan lubang kembali menganga. Demikian juga dengan lubang dalam diri kita. Mencoba menutup lubang itu dengan cara-cara keliru bukan menyelesaikan tapi malah hanya akan menambah masalah. Kebahagiaan dan sukacita sejati hanyalah bisa kita peroleh secara rohani lewat hubungan kita dengan Tuhan. Dan dengan sendirinya, ketaatan dan kedekatan terhadap Tuhan merupakan kunci penting untuk bisa memperoleh kebahagiaan yang sejati.

Dalam kitab Yesaya kita bisa membaca sebuah ayat yang secara jelas menyebutkan akan hal ini.
"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti." (Yesaya 48:18).

Lihatlah, Tuhan menjanjikan sebentuk kebahagiaan bisa kita peroleh secara melimpah, bagai gelombang laut yang tidak pernah berhenti dan damai sejahtera bagai sungai yang tidak pernah kering. Dan Firman Tuhan ini dengan jelas mengatakan bahwa semua diberikan Tuhan pada kita apabila kita memperhatikan  setiap perintah Tuhan secara serius (bukan main-main) dan sungguh-sungguh (bukan asal-asalan). Ketaatan kita akan membuat Tuhan mau tinggal diam dalam diri kita dan dengan demikian rongga kosong dalam hati kita itu pun akan terisi oleh satu-satunya Pribadi yang sanggup untuk mengisinya. Saat itulah kita bisa merasakan kebahagiaan dan damai sejahtera sejati, from the one and only, ultimate Source. Kenapa saya sebutkan the ultimate Source? Jawabannya adalah, sebab Tuhan sendirilah yang merupakan sumber damai sejahtera. (Roma 15:33, 16:20).

Keinginan daging secara sekilas bisa terlihat seakan-akan mampu memberikan jawaban untuk pencarian kebahagiaan dan damai sejahtera. Banyak orang yang keliru mencoba dengan usaha keras untuk memuaskan keinginan dagingnya dan untuk mencapai itu bahkan rela mengorbankan hubungan dengan Tuhan. Mereka mencoba terus lebih dekat lagi kepada hal-hal duniawi yang dianggap mampu menjawab kebutuhan akan kebahagiaan itu dan kemudian gagal, karena sesungguhnya lewat Roh-lah kita akan mampu memperolehnya. Bagi dunia keinginan daging dianggap mampu menjadi solusi, padahal Firman Tuhan berkata "Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera." (Roma 8:6). Dalam Galatia 5:22-23 pun kita bisa melihat bahwa damai sejahtera dan sukacita merupakan dua dari beberapa buah Roh. Rongga kosong dalam hati kita akan tetap ada selama kita mencoba mencari solusi yang tidak tepat, semua itu tidak akan mampu mengisi kekosongan kecuali Tuhan sendiri.

Selanjutnya mari kita lihat bahwa Yesus juga sudah mengatakan: "..Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus." (Roma 14:17). Jadi bukan cuma fisik kita saja yang butuh diberi makan dan minum, tetapi jiwa dan roh kita pun butuh asupan nutrisi. Disitulah letaknya jawaban akan kebutuhan kita akan kebahagiaan ini, yang akan mampu memenuhi rongga kosong dalam hati kita dalam kepenuhan untuk mencapai kebahagiaan yang penuh dengan sukacita, dan akan mampu bertahan untuk waktu lama. Kebahagiaan sejati hanya bisa disediakan oleh Tuhan, dan itu hanya akan bisa terjadi jika Kerajaan Allah hadir dalam kehidupan kita. Harta benda, kekayaan, jabatan, status, pujian dan penghargaan tidak akan pernah mampu menjawab kebutuhan kita akan kebahagiaan ini.

Banyak orang yang masih mengira bahwa uang merupakan jawaban atas segala-galanya, yang sepertinya mampu memenuhi segala kebutuhan kita atas berbagai produk yang terus menawarkan kebahagiaan. Tapi pada suatu ketika nanti, kita akan sampai pada sebuah kesimpulan bahwa ada ruang kosong yang tidak akan pernah bisa diisi penuh oleh apapun kecuali oleh Tuhan. Ketika rongga itu terpenuhi, disanalah kita akan merasakan kebahagiaan yang tidak lagi tergantung lewat berbagai kesusahan di dunia ini. Semakin meninggalkan atau menjauh dari Tuhan dan terus mengejar hal-hal dunia yang nikmat bagi daging kita justru akan membuat rongga kosong ini terus melebar dan menelan setiap rasa bahagia, damai sejahtera dan sukacita yang seharusnya menjadi bagian dari kita lewat Kristus.

Jika ada yang saat ini merasakan sebuah rasa kosong dalam hati anda yang membuat anda merasa kering tanpa kebahagiaan dan damai sejahtera, itu tandanya anda harus mulai berpikir untuk menemukan solusinya di tempat yang benar. Bukannya semakin menjauh dari Tuhan, tetapi seharusnya malah semakin dekat. "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu." (Yakobus 4:8). Mendekatlah kepada Tuhan dan dengarkan perintah-perintahNya. Itu akan mengundang Tuhan untuk segera menambal kekosongan itu dengan kebahagiaan sejati yang hanya berasal daripadaNya. Memperhatikan perintah-perintahNya dengan ketaatan penuh akan membuat hidup kita penuh dengan damai sejahtera yang bagaikan sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaan yang akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti.


Kebahagiaan dan damai sejahtera yang melimpah tanpa henti adalah milik dari orang-orang yang mempehatikan perintahNya

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...