(sambungan)
Pada saat itu Petrus dan Yohanes tengah berjalan menuju ke Bait Allah menjelang waktu berdoa. Di luar Bait Allah ada seorang laki-laki yang sudah lumpuh sejak lahir. Ia selalu diletakkan disana untuk mengemis berharap belas kasihan dari orang-orang yang hendak masuk ke Bait Allah.
Melihat Petrus dan Yohanes, ia pun seperti biasa meminta sedekah. Apa yang ia minta adalah sedekah seperti halnya pengemis yang kita temui setiap hari dijalan-jalan. Banyak dari kita yang merasa terganggu oleh kehadiran pengemis sepertinya. Kita biasanya kalaupun mau memberi akan mencari uang receh. Kalau tidak ada, ya sudah lewati saja sambil mengarahkan telapak tangan ke mereka.
Tapi Petrus menanggapi si pengemis lumpuh dengan sesuatu yang berbeda. "Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" (Kisah Para Rasul 3:6).
"Kalau kamu minta uang, aku tidak punya itu sekarang. Tapi aku mau memberi apa yang ada padaku." kata Petrus. Dan yang ia berikan ternyata mukjizat besar yang bahkan tidak bisa dibeli dengan jumlah uang berapapun, yaitu mukjizat kesembuhan! Begitu ia berkata, "dalam nama Yesus, berjalanlah!", pada saat itu juga orang lumpuh itu diangkat naik oleh Petrus dan mukjizat terjadi. "Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu." (ay 7b).
Orang yang pernah bisa jalan lantas lama lumpuh saja butuh waktu untuk bisa jalan. Waktunya bisa berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, karena tulang-tulang kaki biasanya sudah mengecil dan lemah. Apalagi kalau lumpuhnya sejak lahir seperti pengemis ini. Tapi lihatlah mukjizat Tuhan mengatasi semua logika dan kemampuan manusia. Ia bisa langsung berdiri dan tidak perlu belajar jalan terlebih dahulu untuk menggunakan kakinya.
Betapa senangnya hati orang lumpuh itu. Ia pun segera menikmati sesuatu yang sudah lama ia rindukan. Ia terus berjalan kesana kemari, melompat-lompat, bahkan ikut masuk ke dalam Bait Allah sambil terus memuji Tuhan. Dan hal itu pun menjadi kesaksian bagi semua orang yang melihat kejadian pada saat itu. (ay 9-10).
Ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita petik dari kisah ini. Tapi hari ini mari kita melihatnya dari salah satu sisi mengenai pengenalan akan apa yang kita miliki.
Perhatikan lagi jawaban Petrus. "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu." Petrus mengetahui apa yang ia miliki, dan ia tidak perlu mengeluh terhadap apa yang tidak ia punyai. Ia memakai apa yang ada padanya untuk memberkati orang lain, dan itu jauh lebih indah daripada sekedar harta seperti yang diminta orang lumpuh tersebut. Bukan hanya sekedar uang sedekah, tetapi mukjizat kesembuhan hadir dari apa yang dimiliki Petrus, yaitu iman akan Kristus yang memiliki kuasa untuk melakukan hal-hal yang mustahil sekalipun di mata manusia.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment