(sambungan)
Perikop ini mengajarkan kita tentang tiga hal penting yang saling berhubungan, yaitu:
1. Kepekaan/belas kasih terhadap sesama
Petrus peduli terhadap penderitaan si orang yang sudah lumpuh sejak lahir. Orang lumpuh itu merasa hanya bisa bertahan hidup mengharapkan sedekah dari orang lain, tetapi Petrus mengalirkan kasih Tuhan kepadanya dengan memberi mukjizat kesembuhan.
2. Pengenalan apa yang ada dan tidak ada pada kita
Petrus tahu apa yang dia punya dan apa yang tidak ia punya. Tidak memiliki harta, emas dan perak bukanlah kendala sama sekali buat Petrus. Ia tidak memakai itu untuk menjadi alasan tidak sanggup membantu orang lain.
3. Mempergunakan apa yang ada pada kita untuk memberkati sesama
Dengan mengetahui apa yang ia punya, Petrus pergunakan itu untuk memberkati orang lain. Tidak hanya sebatas ucapan kasihan, rasa iba, tapi Petrus melakukan sesuatu yang nyata.
Dalam berbuat baik kita tidak perlu berfokus pada apa yang tidak kita miliki yang bisa menghambat kita untuk melakukan sesuatu bagi mereka. Kesalahan cara berpikir ini akan membuat kita tidak menyadari apa yang ada pada kita dan karenanya kehilangan kesempatan untuk menolong orang lain. Dan Firman Tuhan tegas berkata: "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yakobus 4:17). Karenanya sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui potensi diri kita, apa yang kita punya dan memakainya untuk memberkati orang lain.
Selain itu Alkitab juga mengingatkan kita: "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah." (Galatia 6:9). Kita harus terus melakukan perbuatan-perbuatan baik yang bisa memuliakan Allah dengan tidak jemu-jemu. Ada atau tidak apresiasi manusia bukan masalah, karena sesuatu yang dengan tulus kita lakukan demi namaNya akan selalu berharga di mataNya. Dan tentu saja, tidak perlu ribet berpikir tentang apa yang tidak kita punya, tapi periksalah apa yang kita punya dan pakai itu untuk memberkati orang lain.
Mengenai memeriksa apa yang kita punya, ada contoh bagus dalam kisah Yesus memberi makan lebih lima ribu orang lewat lima roti dan dua ikan. Memberi makan sebanyak itu, mau dari mana? Dari mana duitnya, dan siapa yang bisa memenuhi kebutuhan sebanyak itu? Para murid pun kemudian pesimis karena memandang pada apa yang tidak mereka miliki.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment