Ayat bacaan: Kisah Para Rasul 15:39
======================
"Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus."
Bagi teman-teman yang aktif dalam perkumpulan atau berorganisasi pasti mengerti apa yang saya sampaikan. Semakin aktif sebuah organisasi, maka potensi perselisihan pun makin besar. Tujuan sama, namun cara masing-masing orang, metode atau langkah yang diambil bisa berbeda-beda. Meski mungkin kita sudah sepakat, tetap saja pada pelaksanaannya ada selalu saja ada yang bisa menimbulkan konflik antar sesama anggota. Belum lagi kalau ego dan kepentingan pribadi masuk ke dalam, itu akan memperkeruh dan menambah masalah.
Kita dibesarkan dengan cara berbeda. Sifat kita berbeda. Fokus, tujuan, kepentingan, metode, cara pandang, gaya bicara, sikap, budaya, itu pun berbeda. Alangkah baiknya apabila kita bisa memandang perbedaan sebagai rahmat yang akan memperkaya dan membuat kita bisa menghasilkan sesuatu jauh lebih baik daripada bekerja sendirian. Sayang sekali biasanya yang terjadi bukan seperti itu. Tidak heran jika dalam perkumpulan bisa ada faksi-faksi kecil dari anggota yang umumnya terbentuk dari satu atau beberapa kesamaan diantara mereka. Kalau sudah begini maka suasana bisa semakin tidak kondusif. By the way, bicara soal perbedaan, efek samping dari kebebasan demokrasi yang ada di Indonesia pun saat ini membuat banyak orang merasa seolah berhak menghakimi orang yang berbeda dengan memakai kebebasan di alam demokrasi sebagai alasan pembenaran. Mereka memaksakan kehendak seolah mereka yang paling benar dan paling tahu. Disintegrasi yang terus menerus terjadi jika dibiarkan akan membuat segala yang sudah dibangun lewat perjuangan dan pengorbanan para pejuang menjadi sia-sia. Bukannya maju, kita bisa malah mundur.
Apa kata Alkitab mengenai hal ini? Faktanya, di antara hamba Tuhan pun kerap terjadi selisih paham yang diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan ini. Sangatlah menarik jika mengamati bahwa Alkitab secara jujur mencatat mengenai hal ini, yang terjadi di antara hamba Tuhan yaitu Paulus dan Barnabas.
Kisah perselisihan ini dicatat dalam Kisah Para Rasul 15:35-41. Mereka berdua adalah orang-orang militan dalam menyampaikan kebenaran, bahkan disebutkan sebagai dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Yesus (ay 26). Jadi mereka bukanlah orang-orang yang imannya sembarangan. Tapi lihatlah, bahkan dalam sebuah tujuan baik yang sama, perselisihan bisa tetap terjadi.
Apa yang membuat mereka berselisih paham adalah soal Markus. Ketika itu Markus sempat meninggalkan keduanya saat di Pamfilia. Karena sikap Markus ini, Paulus menolak untuk membawa Markus kembali masuk dalam pelayanan mereka. Namun Barnabas bersikeras ingin membawa Markus lagi karena ingin memberi kesempatan kedua.
"Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus; tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka." (ay 37-38).
Gara-gara soal Markus, mereka jadi bertengkar keras yang kemudian membuat mereka akhirnya memutuskan untuk berpisah. "Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus." (ay 39).
(bersambung)
(sambungan)
No comments:
Post a Comment