(sambungan)
3. Jangan pernah lupakan bagaimana luar biasanya pertolongan Tuhan di masa lalu
Adalah
sangat menarik jika kita melihat bagaimana Daud bisa sebegitu yakin
dalam menghadapi persoalan besar. Daud berani menghadapi Goliat ternyata
merujuk pada pengalaman-pengalaman pribadi sebelumnya, dimana ia sudah
merasakan sendiri bagaimana Tuhan melindunginya ketika sedang
menggembala.
Mari kita lihat apa katanya.
"Tetapi Daud
berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba
ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba
dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba
itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku
menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. Baik singa
maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang
tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang
itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup. Pula
kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari
cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin
itu." (ay 34-37).
Perhatikan. Ketika berhadapan dengan masalah,
Daud segera membuka buku perjalanan hidupnya, museum pribadinya yang
berisi pengalaman-pengalamannya terdahulu ketika merasakan kuasa
penyertaan Tuhan secara nyata. Bagi tentara Israel Goliat terlihat
sebagai raksasa yang tidak akan mungkin dikalahkan, tetapi bagi Daud,
Goliat tidaklah lebih dari beruang atau singa yang sudah berulang kali
ia taklukkan bersama Tuhan. Kalau Tuhan sanggup membuat Daud kecil mampu
mengalahkan binatang-binatang buas sebelumnya, kenapa lantas dia harus
gentar menghadapi Goliat?
Dalam Mazmur ada ayat yang berbunyi sebagai berikut:
"Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." (Mazmur 46:2).
Kata
'sangat terbukti' menunjukkan sesuatu yang sudah pernah terjadi di
waktu lalu. Pemazmur tahu bahwa museum pribadinya pun berisikan begitu
banyak bukti bagaimana kuasa Allah sanggup menolong dalam kesesakan,
bagaimana Allah mampu menjadi tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai
solusi atau jawaban dari setiap permasalahan yang kita alami.
Alkitab
juga dengan tegas berkata: "Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah.."
(Maleakhi 3:6). Dan Yesus pun demikian. "Yesus Kristus tetap sama, baik
kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya." (Ibrani 13:8). Tetap
sama, kemarin, hari ini dan sampai selamanya, tidak berubah. Itu
artinya, jika dahulu Tuhan bisa, hari ini pun sama, besok lusa dan
sampai kapanpun Dia bisa. Kalau dulu kita pernah alami, kenapa sekarang
tidak? Can we have this mindset by looking back to the wonderful and
wonderous things He has done before to deal with today's problems?
(bersambung)
No comments:
Post a Comment