Monday, July 18, 2022

Goliat (4)

 

(sambungan)

3. Jangan pernah lupakan bagaimana luar biasanya pertolongan Tuhan di masa lalu

Adalah sangat menarik jika kita melihat bagaimana Daud bisa sebegitu yakin dalam menghadapi persoalan besar. Daud berani menghadapi Goliat ternyata merujuk pada pengalaman-pengalaman pribadi sebelumnya, dimana ia sudah merasakan sendiri bagaimana Tuhan melindunginya ketika sedang menggembala.

Mari kita lihat apa katanya.

"Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup. Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." (ay 34-37).

Perhatikan. Ketika berhadapan dengan masalah, Daud segera membuka buku perjalanan hidupnya, museum pribadinya yang berisi pengalaman-pengalamannya terdahulu ketika merasakan kuasa penyertaan Tuhan secara nyata. Bagi tentara Israel Goliat terlihat sebagai raksasa yang tidak akan mungkin dikalahkan, tetapi bagi Daud, Goliat tidaklah lebih dari beruang atau singa yang sudah berulang kali ia taklukkan bersama Tuhan. Kalau Tuhan sanggup membuat Daud kecil mampu mengalahkan binatang-binatang buas sebelumnya, kenapa lantas dia harus gentar menghadapi Goliat?

Dalam Mazmur ada ayat yang berbunyi sebagai berikut:

"Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." (Mazmur 46:2).
Kata 'sangat terbukti' menunjukkan sesuatu yang sudah pernah terjadi di waktu lalu. Pemazmur tahu bahwa museum pribadinya pun berisikan begitu banyak bukti bagaimana kuasa Allah sanggup menolong dalam kesesakan, bagaimana Allah mampu menjadi tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai solusi atau jawaban dari setiap permasalahan yang kita alami.

Alkitab juga dengan tegas berkata: "Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah.." (Maleakhi 3:6). Dan Yesus pun demikian. "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya." (Ibrani 13:8). Tetap sama, kemarin, hari ini dan sampai selamanya, tidak berubah. Itu artinya, jika dahulu Tuhan bisa, hari ini pun sama, besok lusa dan sampai kapanpun Dia bisa. Kalau dulu kita pernah alami, kenapa sekarang tidak? Can we have this mindset by looking back to the wonderful and wonderous things He has done before to deal with today's problems? 

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...