Tuesday, July 19, 2022

Goliat (5)

 

(sambungan)

4. Periksa dan pergunakanlah apa yang ada

Apa senjata yang dipakai Daud untuk melawan Goliat? Daud tidak memilih pedang atau tombak yang mungkin akan segera menjadi alternatif kita bila ada di posisi Daud. Padahal mengingat ia masih sangat belia, dari ukuran saja ia pasti akan kesulitan mengangkatnya, apalagi jika harus menggunakan itu untuk melawan raksasa Goliat. Daud ternyata memilih apa yang ada pada dirinya, dan apa yang tersedia disana.

"Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu." (ay 40). Tidak masalah senjata apa yang ia miliki, karena ia tahu meski senjata itu tak ada apa-apanya dibanding tombak tempur kualitas super yang dipakai lawannya, ditangan Tuhan senjata yang terlihat sepele itu bisa berkekuatan luar biasa.

Kalau bicara mengenai memeriksa dan mempergunakan apa yang ada, kita bisa belajar pula dari cerita tentang Yesus saat menggandakan 5 roti dan 2 ikan utuk memberi makan ribuan orang seperti yang bisa kita baca dalam injil Markus ayat 6.

Pada saat itu, para murid Yesus memandang kepada problema yang muncul dan fokus kepada apa yang tidak ada. Mereka bahkan sepertinya tidak berpikir akan kemampuan Yesus dalam membuat mukjizat. Yesus kemudian  mengajarkan mereka untuk mencari tahu apa yang ada dan bisa dipergunakan untuk menyelesaikan masalah. "Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan." (Markus 6:38).

Bandingkan dengan reaksi kita pada umumnya ketika menghadapi masalah besar. Bukankah pikiran kita sering tertutupi oleh rasa takut dan kepanikan sehingga kita lebih cenderung fokus kepada apa yang tidak kita miliki ketimbang memeriksa terlebih dahulu apa yang ada pada kita? Akan jauh lebih efektif jika kita bisa tetap tenang dan melihat dahulu apa yang kita punya sebelum kita buru-buru panik. Belum lagi kita sering terbiasa  berpikir terlalu jauh lalu melewatkan bahwa solusinya mungkin saja bisa timbul lewat penyelesaian sederhana.

Mungkin saja apa yang ada pada kita saat ini hanya sesuatu yang sederhana, seperti umban dan batu, atau roti dan ikan. Tetapi kita harus percaya bahwa ditangan Tuhan itu bisa menjadi senjata luar biasa untuk mengatasi persoalan. 

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...