(sambungan)
Lewat Barnabas, sang jembatan, akhirnya terjalinlah
hubungan antara Saulus dengan rasul-rasul. Ia diterima, "Dan Saulus
tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian
mengajar dalam nama Tuhan." (ay 28). Setelah pertobatan, Paulus
mengalami proses pertumbuhan yang luar biasa. Ia menjadi orang yang
begitu berpengaruh dalam pertumbuhan awal gereja-gereja, dan hari ini
kita bisa melihat setidaknya ada 13 kitab yang ditulis olehnya. Semua
ini mungkin tidak akan terjadi tanpa adanya sosok Barnabas. Jika Saulus
menjadi seorang Paulus yang luar biasa, itu bisa terjadi karena ada sang
jembatan yang bernama Barnabas. Dengan kata lain,Tuhan pakai Barnabas
untuk menjadi jembatan bagi Paulus yang dampaknya sangat besar bagi
orang percaya hingga hari ini sampai kapanpun.
Seperti halnya
Saulus, kita yang penuh dosa ini pun sebenarnya tidak layak untuk
diselamatkan. Jangankan diselamatkan, untuk berhubungan dengan Tuhan,
menghampiri tahta kudusNya pun kita sama sekali tidak pantas. Sesuatu
yang kotor itu tidak bisa masuk ke dalam sesuatu yang suci dan kudus.
"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah" (Roma 3:23). Tapi ternyata kita yang berdosa ini begitu dikasihi
Allah, sehingga Dia pun mengutus anakNya yang tunggal, Yesus Kristus
untuk menyelamatkan kita. Yesus menjadi jembatan yang memulihkan
hubungan antara kita dengan Tuhan lewat karya penebusanNya di atas kayu
salib. Semua penyiksaan yang tak terperi hingga kematian dalam
penderitaan dan kesakitan luar biasa dijalani Kristus semata-mata agar
kita selamat dan mendapatkan pemulihan hubungan dengan Tuhan. Setelah
semua itu diselesaikan dengan tuntas, Dia pun bangkit, kembali ke
tahtaNya dan pada suatu saat nanti akan kembali turun untuk menjemput
kita.
Jika hari ini kita bisa "dengan penuh keberanian
menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan
menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya"
(Ibrani 4:16), itu adalah berkat jembatan yang dibangun Yesus.
Mari
kita lihat sekeliling kita. Sudahkah kita berperan sebagai
jembatan-jembatan seperti itu kepada orang lain? Ada banyak orang yang
seperti saya dahulu, masih baru menerima Kristus yang butuh dijembatani,
dibantu dalam proses pertumbuhannya. Dan ada begitu banyak orang yang
masih belum tahu apa yang harus ia lakukan untuk selamat alias belum
mengenal Kristus. Atau ada yang sudah tapi kesulitan untuk bisa
mengalami Kristus dalam hidupnya. Mungkin anda melihat orang yang
imannya masih naik turun, orang yang sudah menerima Yesus namun hidupnya
masih dikuasai dosa, orang yang belum menemukan tujuan hidupnya seperti
yang digariskan Tuhan, atau orang-orang yang masih bergumul dengan
begitu banyak problem kehidupan. Rumah tangga yang retak, broken home,
kehilangan mata pencaharian, sedang menghadapi berbagai macam masalah
dan sebagainya. Bagi mereka ini, kita yang sedang memiliki sesuatu yang
bisa dibagikan bisa berperan sebagai jembatan bagi mereka. Jangan
lakukan sebaliknya. Mengabaikan alias tidak peduli, atau justru
menghakimi mereka, mengusir, mengata-ngatai, mengejek, mencibir atau
menghujat, karena dengan melakukan hal seperti itu, kita malah akan
menjadi batu sandungan bagi banyak orang.
Kita harus menyadari
bahwa keselamatan dianugerahkan Tuhan untuk semua orang, tanpa
terkecuali. Tapi ada kalanya untuk bisa mencapai itu, seseorang
membutuhkan jembatan. Dan disana peran kita pun dibutuhkan. Kita
dituntut seperti ini: "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan
orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan
Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16). Jadilah jembatan yang terang
benderang. Ada banyak orang membutuhkan Barnabas-Barnabas dalam
hidupnya. We need brigdes, yes, but we can be bridges too. Maukah kita
membagikan sesuatu dan menjadi jembatan bagi sesama?
Jadilah jembatan seperti Barnabas dan bukan batu sandungan.
Sunday, July 31, 2022
Jembatan (2)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment