Ayat bacaan: Mazmur 127:4
===================
"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."
Agar bisa menjadi teladan, tentu mereka harus dipersiapkan. Dan dalam hal anak, apalagi yang masih balita, itu jelas merupakan tugas orang tua. Saya dan istri sebagai orang tua harus tahu bagaimana menanamkan nilai-nilai kebenaran, tata krama, sopan santun, tentu saja sesuai usianya agar ia bisa menerimanya dengan baik. Bisa menerima dengan baik, artinya bisa mengerti alasannya, dan itu akan jauh lebih efektif ketimbang hanya berupa peraturan yang diatur dengan reward dan punishment. Satu hal yang pasti, orang tua harus bisa menjadi teladan terlebih dahulu. Mereka hidup dengan mencontoh apa yang dilakukan atau dikatakan mama dan papanya. Jangan sampai kita yang mengajarkan, kita pula yang melanggar di depan mereka lantas melakukan pembenaran dengan berbagai alasan. In short, we don't just setting up the rules, but we also have to set up the example, which they could clearly see from how we deal with them, with others and with life in general. Jangan pernah remehkan kemampuan anak-anak mencerna, karena di usia yang sangat dini pun sudah ada yang mulai mereka tangkap dan pelajari.
Apa yang menjadi pegangan saya akan hal ini adalah sebuah ayat dalam Mazmur 127:4 :
"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."
Anak-anak panah, di tangan pahlawan. Seperti film action saja kan kedengarannya? Seperti itulah Pemazmur menggambarkan anak-anak di usia dini mereka. Mari kita bahas ayat ini dengan detail.
Saya akan awali dengan memanah. Memanah itu perlu busur, anak panah dan kemampuan dengan presisi baik. Menurut seorang teman saya yang menggemari olah raga panahan, agar bisa menjadi pemanah ulung seseorang haruslah melalui banyak latihan dan butuh persiapan yang tidak ringan. Agar tidak sampai cedera, kita harus tahu betul prosedur dan cara yang benar dalam melakukannya. Bagaimana memegang busur yang baik dan benar, bagaimana mengarahkan, membidik, menarik dan melepaskan menuju sasaran. Misalnya, posisi tangan yang membidik dengan yang memegang busur itu harus sejajar, bagaimana menarik busur dengan tiga jari dan cara melepaskannya, berbagai peralatan pengaman seperti pelindung tangan, dada (jika diperlukan, terutama bagi wanita) dan sebagainya, semua ini perlu mendapat perhatian khusus. "Menjadi pemanah sangat butuh persiapan dan latihan matang, karena salah-salah bukan hanya bisa meleset dari sasaran tapi juga bisa mencelakakan diri sendiri." katanya.
(bersambung)
No comments:
Post a Comment