Saturday, July 2, 2022

Spirit, Volumetrik, Fullness (3)

 

(sambungan)

Setidaknya ada tiga hal yang menjadi titik fokus dari doa Paulus ini. Mari kita lihat satu persatu.

1. Spirit, not flesh

"Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih." (16-17)

Dalam keadaan takut, apa yang harus dikuatkan bukanlah hal-hal secara fisik, melainkan bagian 'dalam' kita yaitu roh kita. Paulus mengatakan bahwa dia berdoa, menurut kekayaan dan kemuliaan Tuhan, agar kiranya Tuhan menguatkan dan meneguhkan kita, OLEH RohNya, di DALAM batin kita. Masalah takut adalah sebuah kondisi psikis yang terjadi dalam jiwa kita.

Ketika kita berpikir bahwa kalau masalahnya jiwa ya penanganannya juga harusnya di jiwa, dari ayat ini saya mendapati bahwa solusi terbaik bukan menyasar pada jiwa melainkan pada roh. Roh Allah, meneguhkan dan menguatkan Roh kita. Artinya ini adalah urusan alam roh. Dan kalau begitu, kita pun seharusnya fokus kepada bagian atau alam roh kita dan bukan di sisi tubuh dan jiwa.

Terus membangun hubungan antara roh kita dan Roh Allah lewat doa, kontemplasi atau perenungan dan saat-saat teduh, terus menanam firmanNya dan memegangnya dengan kuat dan dengan iman menerimanya sebagai kebenaran mutlak dengan rasa percaya penuh adalah hal-hal yang harus terus saya jadikan titik fokus saya. Kalau manusia terdiri atas tubuh, jiwa dan roh, doa Paulus ini membuka mata saya bahwa solusi ada di bagian roh. So, let's focus on that.

2. Volumetric

Volumetrik terdengar sangat matematis ya? Tapi itulah yang saya jadikan poin penting dari hal ke dua dalam doa Paulus ini.

Apanya yang volumetrik? Ini yang saya sebut dengan volumetrik: "Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,
3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan." (18-19a)

Paulus mendoakan agar kita bisa memahami, betapa LEBAR, PANJANG dan TINGGI dan DALAM nya kasih Kristus. Setelah paham, lalu bisa mengenal betapa luar biasa kasihNya itu meski kemampuan logika kita mungkin sulit untuk bisa mencapai pengertian akan hal itu.

Panjang x Lebar x Tinggi sama dengan volume. Saya jadi ingat jika ada pelanggan yang bertanya tentang ukuran kandang hewan yang saya jual, maka saya tidak hanya memberi tahu ukuran bagian depannya saja, tapi juga lebar ke belakang. Kenapa? Agar calon pembeli bisa mengetahui sebesar apa kira-kira volumenya. Apakah cukup nyaman, cukup luas atau terlalu sempit bagi hewan peliharaannya.

Jadi, ayat ini berbicara bahwa pemahaman kita mengenai volume kasih Yesus yang tak terukur besarnya itu akan membuat kita tidak perlu takut apabila berada di dalamnya. Jika diibaratkan kasih Yesus sebagai sebuah ruang, itu merupakan ruangan bervolume sangat besar dan kokoh, sehingga kita akan sangat aman dan nyaman berada di dalamnya.

So, kita seharusnya bisa teguh dan tidak lagi takut apabila kita (1) memahami, dan (2) mengenal sisi volumetrik dari kasih Kristus, dan berada di dalamnya. Let's focus on this too.

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...