(sambungan)
3. Fulness, not half
Kepenuhan, bukan
setengah penuh apalagi setengah kosong. Paulus berdoa seperti ini: "Aku
berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah." (19b)
Allah
siap memenuhi kita dengan seluruh kepenuhanNya. Kalau kepenuhanNya
memenuhi kita, apa lagi alasan bagi kita untuk tetap merasa takut?
Kepenuhan Allah, bukan setengah atau sebagian daripada itu, itu bisa Dia
berikan buat kita. Penuh, itu artinya sampai tidak ada lagi rongga yang
tersisa yang bisa dipakai oleh rasa takut, cemas, khawatir dan
sebagainya untuk bercokol. Bukankah itu akan sangat membantu dan berguna
bagi kita?
Teman-teman, doa bukan sekadar ritual, tetapi harus
menjadi sebuah wujud relasi yang tidak bisa dan tidak boleh terlepaskan
dari iman. Doa adalah sebuah sarana hubungan antara kita dan Sang
Pencipta, yang seharusnya dipakai seperti saat kita sebagai anak datang
kepada ayah untuk menceritakan apa saja yang sedang kita alami. Lalu
selanjutnya, kita pun mendengar apa yang disampaikan ayah pada kita.
Apakah itu nasihat, peneguhan, peringatan bahkan teguran, dan itu
seharusnya kita dengar baik-baik dan renungkan karena akan sangat
bermanfaat bagi kita. Doa sejatinya bukanlah one way, tapi harus menjadi
seperti dialog alias two ways. Kita bicara, kita mendengar. Tuhan
mendengar, Tuhan menjawab. Kita menyampaikan rasa syukur dan cinta kita
kepadaNya, Dia pun akan memeluk kita dan menyatakan kasihNya yang begitu
indah dan besar pada kita. That's how prayers should be, karena kalau
tidak, doa tidak akan bisa berfungsi maksimal.
Di tengah jaman
yang keras dan kejam seperti sekarang, doa tidak lagi menjadi prioritas
bagi banyak orang. Mudah bagi kita untuk merasa bahwa keadaan yang
sekarang ini memerlukan penanganan dengan menggunakan kekuatan kita
sendiri. Tapi lihatlah Paulus. Di tengah kondisi menyedihkan yang ia
alami, Paulus senantiasa berdoa bukan saja untuk dirinya sendiri tapi
juga bagi jemaatnya, bagi mereka di Efesus dan kita semua.
Paulus
berdoa karena ia percaya penuh kepada kuasa Allah dan percaya pula
dengan kekuatan pemberitaan Injil yang sangat bernilai (1-13). Rasul
Paulus berdoa agar kiranya Allah senantiasa memelihara setiap jemaat
Efesus dalam segala pergumulan mereka, dan doa yang sama sangat
meneguhkan buat kita hari ini terutama bagi kita yang tengah dilanda
rasa takut akan bahaya, kemerosotan dan ketidakpastian.
Semoga
apa yang saya bagikan hari ini bisa bermanfaat dan memberkati
teman-teman semua. Bagi yang mengalami hal seperti saya, ayo kita terus
renungkan semua ini supaya kita menjadi orang-orang dengan iman yang
kuat dan secara sempurna berada dalam kasih Allah. Tuhan memberkati.
Rasa
takut tidak punya tempat dalam volume kasih Kristus yang begitu besar
dan kepenuhan Allah. Fear not, we have a loving God within us
Sunday, July 3, 2022
Spirit, Volumetrik, Fullness (4)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment