(sambungan)
Mari kita lihat lanjutannya. "Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan
"Amin", untuk memuliakan Allah." Jadi, untuk apa kita mengatakan amin?
Jawabannya: untuk memuliakan Allah. Memuliakan Allah, karena semua janji
Allah itu ada jaminan kepastian lewat atau dalam Yesus.
Ada
ayat lain yang menegaskan demikian: "Allah bukanlah manusia, sehingga Ia
berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman
dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?"
(Bilangan 23:19). Ayat ini dengan tegas menggambarkan jatidiri Allah
yang jelas bukan seperti manusia yang bisa ingkar janji, melanggar atau
tidak menepati. Bagaimana mungkin Tuhan Yang Maha Kuasa berfirman lalu
melanggarnya? Itu tentu bukan karakter atau sifat Tuhan. Dia tidak akan
pernah melakukan itu. When God promises, God fulfills.
Apa yang
Tuhan rancangkan bagi kita adalah "rancangan damai sejahtera dan bukan
rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh
harapan" seperti yang tertulis dalam Yeremia 29:11. Sejak penciptaan
langit dan bumi, rancanganNya selalu seperti itu. Karenanya, dalam
menghadapi permasalahan apapun, peganglah erat-erat janjiNya, dan
percayalah dalam Yesus ada jaminan kepastian akan hal itu.
Ayat
yang saya bahas hari ini berkali-kali menguatkan saya saat saya sedang
ditekan oleh kesulitan yang kalau mau dituruti bisa melemahkan iman
saya. Saya tidak mau berdoa tanpa disertai keyakinan. Keyakinan bahwa
Tuhan tahu pergumulan saya, keyakinan bahwa Tuhan peduli, keyakinan
bahwa Dia sanggup dan berkenan untuk mengulurkan tanganNya. Saya
berpikir akan lebih baik jika saya tidak berdoa saja daripada saya
berdoa tanpa disertai keyakinan. Lebih baik saya skip daripada saya
mengatakan dalam nama Yesus di akhir doa lantas ditutup dengan Amin,
tapi tidak ada efeknya sama sekali buat batin saya, karena itu artinya
sama saja saya tidak percaya pada jaminan kepastian dalam Yesus dan
tidak memuliakanNya. Masalah akan selalu ada, percayakah kita bahwa kita
punya Figur yang bisa diandalkan dan dipercaya? Do we see Him as
reliable and believable Figure just yet?
Dalam Yesus ada jaminan kepastian, ucapan Amin adalah ekspresi memuliakan Allah
1 comment:
Amin
Post a Comment