(sambungan)
Firman Tuhan dalam Yeremia 29:7 ini mengajak kita
untuk kembali menyadari apa yang diminta Tuhan sebenarnya. Seberapa jauh
gereja dan umatNya hari ini mau berfungsi nyata dalam kehidupan
disekitarnya, tanpa tujuan apapun selain mengusahakan kesejahteraan kota
seperti panggilan Tuhan itu? Sekali lagi, mendoakan itu tentu sangat
penting. Saya sama sekali tidak mengenyampingkan itu. Doa punya kuasa
yang luar biasa, apalagi jika dilakukan oleh orang benar. (Yakobus
5:16b). Tapi sebuah tindakan nyata yang aktif juga merupakan sesuatu
yang sangat penting untuk kita pikirkan dan lakukan, begitu pentingnya
bahkan kata usahakan itu diletakkan di depan.
Kedua, mari kita
fokus kepada kata "mengusahakan". Menurut kamus bahasa Indonesia kata
mengusahakan ini melingkupi hal-hal sebagai berikut:
- mengerjakan sesuatu
- mengikhtiarkan (berpikir dalam-dalam untuk mencari solusi)
- berusaha sekeras-kerasnya dalam melakukan sesuatu
- membuat dan menciptakan sesuatu
Keempat
elemen yang tercakup di dalam kata "mengusahakan" menunjukkan bahwa itu
bukanlah sebuah hal yang sepele. Jika Tuhan meminta kita untuk
mengusahakan kesejahteraan kota dimana kita ditempatkan, itu artinya
keempat hal di atas haruslah menjadi bagian dari fokus kita dalam
bekerja. Keempatnya haruslah terangkum di dalam, kalau tidak atau belum,
berarti kita belum secara maksimal mengusahakan sesuatu.
Benar,
kita harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tapi ingatlah bahwa
sejatinya pekerjaan kita tidak pernah hanya untuk sekedar memenuhi
kebutuhan hidup kita dan keluarga, tetapi yang lebih penting adalah
sebagai sarana atau wadah bagi kita untuk berbuat sesuatu bagi bangsa
dan negara. Apa yang kita kerjakan harus bisa kita pandang sebagai
bagian dari kontribusi dan peran serta kita secara aktif untuk
pembangunan kesejahteraan di mana kita ditempatkan hari ini.
Ketiga,
kita harus menyadari bahwa tidak akan pernah bisa tergerak untuk
melakukan peran aktif demi kesejahteraan kota apabila kita tidak
mengasihi kota dimana kita tinggal. Kita mau habis-habisan bekerja dan
menyerahkan semuanya kepada istri kita karena kita mengasihinya bukan?
Kita akan siap mempertaruhkan nyawa demi anak kita, itu karena kita
mengasihinya kan? Sama halnya seperti kota, apabila kita mencintai dan
mengasihi kota kita termasuk orang-orang yang hidup di dalamnya, maka
disanalah kita akan mulai memiliki kerinduan untuk mengusahakan sesuatu
sesuai dengan kemampuan dan talenta yang kita miliki demi kesejahteraan
kota kita.
Keempat. Apa modal kita agar kontribusi kita bisa berdampak bagi kota, negara dan bangsa?
Perhatikan
ayat ini: "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus
untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia
mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10). Sesungguhnya segala
sesuatu yang diperlukan agar bisa melakukan pekerjaan baik sudah
dipersiapkan Allah lewat Kristus, termasuk dalam mengusahakan kota
tentunya. Dan Tuhan mengatakan bahwa Dia mau kita hidup di dalamnya.
Pada
hakekatnya kesejahteraan kota akan sangat menentukan seberapa jauh
kesejahteraan kita. Saya berasal dari kota lain, saya percaya bahwa saya
berada di kota dimana saya tinggal sekarang bukanlah suatu kebetulan.
Demikian pula teman-teman yang saat ini berada jauh dari kota kelahiran.
Kita harus menyadari bahwa ada panggilan Tuhan bagi kita untuk
mensejahterakan kota di mana kita berada, dan itu adalah kewajiban kita.
Kalau pendatang saja memiliki tugas untuk kesejahteraan kotanya,
apalagi jika anda merupakan penduduk asli di tempat dimana anda berada
sekarang.
Sudah saatnya gereja dan umat Allah bergerak keluar
dari tembok-tembok pembatas dan mulai melakukan karya nyatanya demi
kemajuan dan kesejahteraan kota dimana kita berada saat ini. Focusing on
Christ-centered Christianity more than 'building'-centered
Christianity, dan kalau kekristenan kita berpusat pada Kristus, kita
tentu tahu bahwa ada banyak yang bisa kita lakukan secara nyata demi
sesama, demi kota, demi bangsa dan negara kita, yang sama sekali tidak
terbatas oleh ruangan dikelilingi 4 tembok saja.
Apa yang bisa
kita lakukan saat ini? Menanam pohon untuk penghijauan? Mengurus anak
jalanan? Memberikan ide-ide atau solusi mengatasi problema sosial yang
bertumpuk? Atau sekedar berpartisipasi dalam kebersihan lingkungan, ikut
ronda malam, atau melakukan profesi kita dengan paradigma atau fokus
pandangan yang berbeda, bukan lagi dari sisi kepentingan pribadi tapi
menyangkut panggilan hidup kita untuk menjadi bagian dari kemajuan
negara dan bangsa? Percayalah apapun yang anda lakukan atau usahakan
atas dasar kerinduan anda untuk mensejahterakan kota tidak akan pernah
terbuang sia-sia, meski hal itu mungkin sangatlah kecil dalam penilaian
anda secara pribadi.
Bayangkanlah sebuah kota dimana keamanannya
baik, orang hidup berdampingan secara damai, anda bisa bekerja dengan
rasa tenang, bukankah itu indah? Dan siapa bilang kita tidak bisa
memberi sumbangsih apapun untuk itu? Nanti kapan-kapan saya akan
ceritakan bagaimana saya bersaksi di hadapan ketua salah satu ormas dan
anggotanya, dan bukan saja saya baik-baik saja setelah melakukan itu,
tapi hubungan saya dengan mereka menjadi cair dan baik, lebih dari
sebelumnya. Ya, itu salah satu contoh mengenai bagaimana saya berperan
sebagai saksi Kristus sekaligus mengusahakan hal positif di lingkungan
saya. Mari hari ini kita sama-sama memikirkan dengan serius apa yang
bisa kita usahakan untuk kota kita dan apa yang akan menjadi tindakan
kita untuk mewujudkannya secara nyata.
Dirgahayu Republik Indonesia. Jayalah selalu. God bless you, we love you.
Kesejahteraan kota dimana kita berada, bahkan kesejahteraan bangsa dan negara butuh tindakan nyata dari kita
Thursday, August 18, 2022
Kontribusi Nyata Demi Bangsa (2)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kreasi (1)
Ayat bacaan: Yesaya 64:8 ====================== "Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yan...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment