Ayat bacaan: Roma 2:4
===========
"Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?"
Pemulihan ekonomi paska hancur-hancuran selama dua tahun itu butuh waktu. Sementara kebutuhan kita agar bisa setidaknya mengisi perut tidak bisa menunggu. Banyak orang yang sudah harus menjual hartanya demi menyambung hidup, ada yang gulung tikar karena tidak punya modal lagi untuk diputar. Keadaan diperparah dengan kenaikan harga-harga yang dimulai dari harga bahan pokok kemudian menyebar pula pada harga-harga lainnya. "Ini adalah masa dimana kita butuh kemurahan Tuhan lebih dari sebelumnya." kata teman saya. Kemurahan, pertolongan, bahkan keajaiban, itu kita semua butuhkan di saat seperti ini. Tapi apa yang teman saya ini katakan membuat saya merenung. Ya, kita butuh semua itu. Tapi apa, atau adakah sebenarnya tujuan Tuhan dalam memberi kemurahan? Apakah Tuhan memberikan itu begitu saja atau merindukan kita untuk melakukan sesuatu?
Ternyata Alkitab sudah menyatakan tentang hal ini. Lihat apa yang disampaikan Paulus kepada jemaat di Roma saat menyampaikan hukuman Tuhan. "Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?" (Roma 2:4).
Apakah kita hanya menganggap sepi, menyepelekan, menggampangkan kekayaan kemurahan Tuhan, kesabaranNya, dan kelapangan hatiNya? Kita mengharapkan kemurahanNya, kita ingin Tuhan bersabar pada kita, berharap Tuhan berlapang hati bisa memaklumi kita yang terus saja berbuat kesalahan, tapi apakah kita sudah menghargai semua itu saat Tuhan memberikannya bagi kita? Apakah doa sudah menjadi sarana penghubung kita pada Tuhan atau cuma menjadi sarana untuk meminta saja dengan hanya berdoa saat butuh bantuan, dan mengisi doa hanya penuh dengan wishlist? Apakah kita bersyukur dan berterimakasih atas semua itu atau malah menggerutu karena dirasa kurang? Dan yang lebih penting lagi: untuk apa kita pergunakan segala kemurahan, kesabaran dan kelapangan hati Tuhan?
(bersambung)
No comments:
Post a Comment