(sambungan)
Worry, Stress, Fear. Ketiga hal ini memang rada
mirip alias beda tipis. Menurut Pastor Chuck, tiga hal inilah tersangka
yang seringkali merampas sukacita kita. Dan untuk mengalahkannya, ia
menganjurkan kita untuk mengimani keyakinan Paulus akan penyertaan Tuhan
seperti yang disebukan dalam kitab Filipi. "Akan hal ini aku yakin
sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu,
akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus."
(Filipi 1:6).
Paulus menulis surat yang ditujukan buat jemaat
Filipi saat berada di penjara menanti hukuman mati. Ia harus menghadapi
itu setelah begitu lama mengabdikan hidupnya untuk mewartakan berita
keselamatan. Apa yang ia alami jelas jauh dari menyenangkan bahkan
menakutkan. Ia bisa saja merasa tidak diperlakukan adil oleh Tuhan. Tapi
Paulus ternyata tidak merasakan itu sama sekali, karena ia berkata, ia
'yakin sepenuhnya' (bukan setengah yakin, bukan mudah-mudahan, tapi
sepenuhnya ), bahwa Tuhan yang sudah memulai sesuatu yang baik bagi
kita akan meneruskan sampai pada akhirnya. Pastor Chuck mengatakan,
kalau kita bisa memiliki keyakinan sampai pada level seperti Paulus,
kita seharusnya tidak perlu kehilangan sukacita.
Ketiga hal
diatas sebenarnya bukanlah sesuatu yang asing dalam hidup manusia. Mulai
dari rasa cemas akan hal-hal kecil, cemas memikirkan masa depan, cemas
akan pendapatan yang tidak juga kunjung membaik, atau segala bentuk
cemas yang saat ini dihadirkan pandemi yang belum juga sepenuhnya
berlalu dan seterusnya.
Lalu stres. Stres saat mengejar pekerjaan
agar selesai tepat waktu, stres saat harus menghadapi lebih dari satu
problem dalam waktu bersamaan, stres karena pendapatan merosot, stres
berada di dekat orang-orang sulit, itu biasa kita alami.
Ada
yang takut hantu, takut gelap, takut sendirian, takut di kesunyian,
takut akan rasa sakit dan takut-takut lainnya. Ada yang percaya bahwa
uang atau harta bisa membuat orang tidak perlu takut lagi. Tapi
kenyataannya banyak harta tetap akan memunculkan takut dalam bentuk lain
seperti takut kehilangan harta, takut kekurangan, takut pencuri dan
seterusnya. Banyak orang yang memelihara atau bahkan memupuk rasa
takutnya sendiri, baik sadar atau tidak.
Ada yang tidak kuasa mengatasi perasaan-perasaannya, memilih menyerah. Mereka lupa bahwa semakin jauh kita membiarkan para perampas sukacita ini ada pada kita, semakin besar pula mereka menguasai kita. Semakin kita biarkan, semakin besar pula bayangan gelap itu menutupi kita. The more we drive into fear, the longer we keep it, the more it consumes us.
(bersambung)
No comments:
Post a Comment