(sambungan)
Ini sebuah tingkatan yang sungguh tinggi. Kita tahu bagaimana kasih yang dimiliki Kristus. Dia bukan saja menyembuhkan banyak orang dan melakukan mukjizat-mukjizat dimana-mana, tetapi kasih yang dimiliki Kristus bahkan membuatnya rela untuk menjalani penderitaan dan kesakitan hingga mati di atas kayu salib. Lewat karya penebusanNya kita dianugerahkan keselamatan, sesuatu yang justru diberikan pada saat kita tengah berlumur dosa.
Firman Tuhan mengatakan demikian: "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8). Ketika Yesus berkata "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:13), ia tidak berhenti hanya pada wacana saja melainkan sudah melakukannya sendiri, menjadikan diriNya sebagai keteladanan secara langsung.
Sesuai dengan pesan Kristus, maka kita seharusnya memiliki bentuk kasih Kristus dalam hidup kita. Sebuah tingkatan kasih yang jauh lebih besar dari pengertian kasih yang kita ketahui sehari-hari. Ada banyak aspek di dalamnya yang bukan hanya sekedar menyampaikan ungkapan rasa cinta, tetapi di dalamnya juga terdapat pengorbanan, kerelaan untuk menderita dan kesanggupan untuk mengampuni. Ini hal-hal yang sungguh tidak mudah untuk dijalankan, tetapi kasih yang memiliki elemen-elemen seperti itulah yang seharusnya menguasai diri kita.
Kembali kepada pertanyaan awal, seperti apa ciri-ciri kasih itu? Adakah indikator untuk mengetahui seberapa jauh kasih itu sudah berfungsi menyentuh dan membawa kebaikan baik bagi kita sendiri maupun orang lain? Adakah tolok ukur atau acuan yang bisa kita pakai untuk melihat apakah kasih dalam diri kita sudah berada pada jalur yang benar atau belum?
Jawabannya, ada. Dan itu bisa kita lihat secara terperinci seperti yang disampaikan Paulus dalam suratnya untuk jemaat Korintus. Inilah ciri dan/atau indikator kasih itu.
"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu." (1 Korintus 13:4-7).
(bersambung)
Sunday, November 27, 2022
Ciri/Indikator Kasih (2)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment