Friday, November 18, 2022

Mefiboset (4)

(sambungan)

Perhatikanlah. Bukankah ada diantara kita sering membuang-buang kesempatan terus menerus seperti Mefiboset? Ketika rasa rendah diri muncul berlebihan tidak pada tempatnya maka kita pun akan kehilangan peluang untuk bisa bangkit dan berhasil. Tidak tertutup pula kemungkinan ketika rasa rendah diri ini terus berlanjut, maka kesempatan kita untuk hidup di Kerajaan surga bersama Sang Raja pun sirna, seperti yang tersirat dalam kisah Mefiboset.

Karena itu kita tidak boleh membiarkan hal ini terjadi. Tidak ada manusia yang sempurna, semua kita memiliki kekurangan atau keterbatasannya sendiri. Tetapi jangan lupa bahwa di sisi lain kita pun memiliki kelebihan dan keunikan tersendiri pula. Siapapun kita, tidak peduli apa kata orang lain tentang kita, bagi Tuhan kita tetaplah karya ciptaanNya yang terindah. We are still and will always be His masterpiece. Kita dikatakan dibuat sesuai gambar dan rupaNya sendiri (Kejadian 1:26), dikatakan ditenun langsung oleh Tuhan dalam kandungan (Mazmur 139:13) dan dilukiskan pada telapak tangan Tuhan, berada di ruang mataNya (Yesaya 39:16).

Itu artinya, apabila Tuhan menciptakan kita dengan sangat istimewa seperti itu, tentu ada rencanaNya yang indah bagi kita. Dan itupun sudah berulang kali pula Tuhan ingatkan. Jika demikian mengapa kita harus rendah diri dan menutup sendiri segala kesempatan yang kita miliki hingga sirna begitu saja? Hindarilah sikap Mefiboset. Jangan sia-siakan lagi segala yang telah Tuhan sediakan bagi kita. Terima diri kita apa adanya, bersyukurlah atas siapa diri kita hari ini dan cari tahu apa yang menjadi panggilan Tuhan bagi kita. Dari sana, tingkatkan, tumbuhkan dan kembangkan setiap potensi yang ada dan muliakan Tuhan dengan itu. Jangan sampai kita menjadi Mefiboset di masa sekarang.

Rasa rendah diri menggagalkan kita menggenapi rencana Tuhan atas diri kita

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...