Sunday, January 1, 2023

2023 (2)

 (sambungan)

Dalam menghadapi masa sulit, kita selalu bisa belajar dari pengalaman mereka yang sudah hidup lebih dulu dari kita, termasuk juga belajar dari pengalaman orang-orang di masa lalu yang dicatat di dalam Alkitab. Pada waktu Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir untuk masuk ke tanah yang dijanjikan Tuhan, bangsa Israel sebenarnya telah mengalami begitu banyak penyertaan Tuhan secara langsung sepanjang perjalanan. Ada tiang api dan tiang awan untuk menghangatkan disaat dingin dan memayungi mereka disaat panas: "TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.

Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu." (Keluaran 13:21-22), burung puyuh yang diberikan Tuhan karena mereka bersungut-sungut hanya makan roti terus menerus (Keluaran 16:13) dan lain-lain, sampai sebuah mukjizat besar yang secara mencengangkan jauh melewati batas logika kita waktu Tuhan membelah laut Teberau sehingga mereka bisa berjalan melewati laut itu sementara Firaun dan tentaranya habis tersapu laut yang kembali menutup di saat mereka melintasinya. (Keluaran 14). Ini hanyalah beberapa bukti nyata penyertaan Tuhan yang saat itu mereka saksikan langsung dengan mata kepala sendiri.  Artinya, meski tidak mudah untuk melewati padang gurun hingga puluhan tahun, tapi penyertaan Tuhan memberikan kemudahan disana sini bagi perjalanan mereka. Apakah bangsa Israel ini menjadi teguh imannya dan bisa percaya penuh kepada Tuhan?
Sayangnya tidak. Bukannya bersyukur, mereka terus keras kepala dan berulang-ulang menunjukkan sikap buruk baik lewat keluh kesah bahkan menyembah ilah lain. Ini bahkan terus terjadi hingga beberapa generasi selanjutnya.

Musa terus berulang kali mengingatkan mereka bahwa mereka seharusnya sadar bahwa mata mereka sendiri sebetulnya sudah menyaksikan segala perbuatan besar Tuhan. Lihatlah apa yang ia sampaikan. "Kamu tahu sekarang--kukatakan bukan kepada anak-anakmu, yang tidak mengenal dan tidak melihat hajaran TUHAN, Allahmu--kebesaran-Nya, tangan-Nya yang kuat dan lengan-Nya yang teracung, tanda-tanda dan perbuatan-perbuatan yang dilakukan-Nya di Mesir terhadap Firaun, raja Mesir, dan terhadap seluruh negerinya; juga apa yang dilakukan-Nya terhadap pasukan Mesir, dengan kuda-kudanya dan kereta-keretanya, yakni bagaimana Ia membuat air Laut Teberau meluap meliputi mereka, ketika mereka mengejar kamu, sehingga TUHAN membinasakan mereka untuk selamanya; dan apa yang dilakukan-Nya terhadapmu di padang gurun, sampai kamu tiba di tempat ini; pula apa yang dilakukan-Nya terhadap Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, anak Ruben, yakni ketika tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya, kemah-kemah dan segala yang mengikuti mereka, di tengah-tengah seluruh orang Israel." (Ulangan 11:2-6).

Seharusnya seluruh bangsa itu sadar, "Sebab matamu sendirilah yang telah melihat segala perbuatan besar yang dilakukan TUHAN." (ay 7). But no, mereka tetap fokus memandang masalah di depan mata sehingga mengabaikan apa saja yang Tuhan sudah lakukan untuk mereka.

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...