Sunday, January 29, 2023

Menyikapi Tahun Berat (1)

 Ayat bacaan: Mikha 7:7
======================
"Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku!"


Tahun ini dikatakan akan menjadi tahun yang sangat berat. Bukan saja bagi kita tapi secara global pun sama. Setelah dunia dijungkirbalikkan masalah virus yang sebentar lagi akan ulang tahun yang ketiga, lalu ada masalah perang yang membuat kondisi makin runyam. Belum lagi masalah politik yang bagai tak henti-hentinya membuka jurang perpecahan , intoleransi dan disintegrasi kita dalam berbangsa dan bernegara.

Saya berpikir, seandainya saja kita semua bersatu dan berjuang bersama di saat-saat sulit seperti sekarang, mungkin masalah yang dipikul tidak harus seberat sekarang. Tapi ya sudahlah, berharap pada manusia itu pada akhirnya hanya mendatangkan kekecewaan. Yang ada adalah orang-orang yang memanfaat kondisi demi keuntungan mereka tanpa memikirkan bangsa. Mereka terus menciptakan berbagai isu tanpa peduli kehancuran yang ditimbulkan, tanpa peduli nyawa yang akan mereka korbankan demi kepentingan pribadi mereka. Belum lagi masalah-masalah tindak kejahatan, korupsi dan berbagai bentuk penipuan yang merupakan masalah klasik.

Apa yang bisa kita lakukan? Banyak dari kita orang percaya yang segera membandingkan kemampuan kita secara perorangan terhadap kondisi yang sudah terlanjur berantakan sedemikian rupa, sehingga rasanya tidak ada lagi yang bisa kita lakukan untuk memperbaikinya. Yang menyedihkan, jangankan melakukan hal-hal nyata untuk memberkati kota, sekedar mendoakan negara atau setidaknya kota atau lingkungan dimana kita tinggal saja kita belum apa-apa sudah malas atau pesimis. Padahal bukankah doa orang benar dikatakan sangat besar kuasanya (Yakobus 5:16b), sehingga doa-doa syafaat yang dipanjatkan oleh umat Tuhan yang benar akan membawa dampak yang besar bagi terjadinya pemulihan sebuah bangsa?  

Lantas dalam 2 Tawarikh 7:14 Tuhan sudah mengingatkan: "dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." Karena itulah Paulus pun mengingatkan akan pentingnya doa syafaat dari para orang percaya dalam 1 Timotius 2:1-2, "Karena itu, pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan." Semua ini sudah disampaikan sejak lama. Tapi sejauh mana kita masih menyadari akan hal ini terlebih disaat permasalahan sudah berlapis-lapis seperti sekarang?

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...