Thursday, January 5, 2023

Simeon dan Hanna (2)

 (sambungan)

Siapakah Simeon dan Hana? Apa yang membedakan mereka dari jemaat lain yang hadir pada saat itu disana? Alkitab mendeskipsikan Simeon seperti ini.  "Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan." (Lukas 2:26).

Sedangkan Hana adalah seorang janda lanjut usia berusia 84 tahun. Alkitab menyatakan bahwa "Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa." (ay 37).

Faktanya hanya kedua orang inilah yang mampu melihat bayi Yesus sebagai Mesias sesungguhnya yang telah lama ditunggu-tunggu. Simeon dan Hana telah sejak lama menantikan kedatangan Yesus di muka bumi ini. Kerinduan mereka untuk melihat Yesus dapat kita lihat dari ketekunan dan usaha mereka dalam menantikan kedatanganNya. Kedua orang ini jelas memiliki kualitas yang mampu membuat mereka mengenali Yesus. Bahkan kepada Simeon, Roh Kudus menyatakan bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias dengan mata kepalanya sendiri. (ay 26). Simeon terus menanti dengan pengharapan penuh, hatinya haus untuk bertemu dengan Yesus. Pada hari itu Roh Kudus membimbingnya untuk menuju Bait Allah (ay 27) dan akhirnya berhasil bertemu dengan Mesias yang dijanjikan.

Dengan lantang Simeon berkata "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." (ay 29-32). Simeon mampu melihat dengan jelas siapa bayi yang tengah ia gendong. Demikian pula Hana yang langsung mengucap syukur kepada Allah. (ay 38).

Apakah jemaat lain yang hadir saat itu melihat hal yang sama? Tampaknya tidak. Selain Simeon dan Hana, tidak ada lagi yang memiliki kerinduan yang sama. Mungkin mereka sibuk dengan agenda sendiri, mungkin mereka hanya semata menjalankan rutinitas, atau mungkin saja mereka tidak peduli sama sekali. Yang jelas, mereka tidak bisa melihat siapa Yesus sebenarnya. Kehadiran Yesus tepat di depan mereka nyatanya tidak kunjung menggerakkan hati mereka untuk bersyukur atas keselamatan yang akan hadir sebagai anugerah dari Allah.

Hati yang terbuka dalam menantikan kedatangan Kristus membuat Simeon dan Hana bisa melihat dengan jelas akan sosok Mesias yang ada di depan mereka. Hadirnya Roh Allah membuat Simeon bisa melihat sosok Yesus dalam penggenapan rencana Allah seperti yang sudah berulangkali dinubuatkan para nabi sebelumnya. Akan halnya Hana,  kerinduan Hana yang terus mengisi dirinya dengan doa dan puasa membuatnya bisa melihat Yesus secara benar. Itulah yang membedakan kedua orang ini dari jemaat lainnya yang hadir disana. Dalam Galatia tertulis "Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan." (Galatia 5:5).

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...