Ayat bacaan: Keluaran 35:21-22
=====================
"Sesudah itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian kudus itu. Maka datanglah mereka, baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang yang terdorong hatinya, dengan membawa anting-anting hidung, anting-anting telinga, cincin meterai dan kerongsang, segala macam barang emas; demikian juga setiap orang yang mempersembahkan persembahan unjukan dari emas bagi TUHAN."
Ada seorang pelanggan saya yang tidak memelihara kucing, tapi rutin membeli makanan kucing. Bapak ini mengaku tadinya tidak suka kucing, tapi belakangan hatinya renyuh melihat kucing-kucing liar di jalan yang kondisinya kurus dan lusuh. Setiap kali membeli, ia selalu minta plastiknya langsung digunting agar ia bisa segera memberi makan kucing yang ia lihat saat berjalan pulang.
Bagi saya, apa yang dilakukan Bapak ini sangatlah luar biasa. Ia bukan orang yang kaya raya. Umurnya sudah lanjut, tapi ia melakukan sebentuk ekspresi kasih terhadap hewan liar sesuai kemampuannya. Hatinya tergerak, dan ia bergerak. Apa yang ia lakukan mirip dengan istri saya yang sejak dulu sering berkeliling secara khusus jika sempat untuk memberi makan kucing di jalan. Selalu ada makanan kucing di motor, dan ia akan minta saya berhenti dulu jika melihat ada kucing yang terlihat kurus di pinggir jalan untuk diberinya makan. Beberapa kali saya pun membantu me-rescue kucing dan anjing, mencarikan adopter nya agar mereka bisa mendapat orang yang sayang dan mau merawat mereka dengan baik. Seperti si Bapak tadi, istri saya tergerak, lalu bergerak. Saya tergerak, lalu bergerak.
Hari ini saya ingin menyampaikan tentang perbedaan antara 'tergerak' dan 'bergerak'. Antara sekedar iba atau kasihan dengan sebuah tindakan nyata. Awalan 'ter' yang mengawali kata 'gerak' menunjukkan sebuah bentuk kata kerja yang pasif, sedang jika diganti dengan 'ber' membuat kata tersebut menjadi bentuk aktif. Seringkali apa yang kita lakukan bermula dari 'ter' yang harus disusul dengan 'ber' agar menjadi bermakna.
Ambil satu contoh sederhana saja. Misalnya anda bertugas sebagai seorang kiper dalam sebuah tim sepak bola. Hati anda tergerak untuk melompat ke kiri menghalau bola yang menghujam ke gawang anda. Tapi akankah apa yang tergerak itu berguna jika anda hanya diam di tempat, berdiri tanpa bergerak sama sekali? Apakah ada sesuatu yang dihasilkan jika anda tidak melakukan apa-apa? Yang ada gawang anda hanya akan terus dibobol tanpa ampun. Tapi ketika tergerak itu kemudian disertai dengan bergerak, maka disanalah si kiper bisa berperan penting bagi timnya.
(bersambung)
No comments:
Post a Comment