(sambungan)
Ini baru bicara soal virus. Bagaimana dengan kasus gagal ginjal pada anak-anak yang sempat membuat para orang tua yang punya anak balita menjadi ketakutan? Korban berjatuhan dan itu nyata adanya. Resesi ekonomi, disintegrasi, jurang pemisah yang terus semakin besar akibat adanya orang-orang yang mempergunakan metode itu untuk mencari posisi. Betapa banyaknya permasalahan yang dihadapi. Belum beres satu sudah muncul lagi yang lain. Di satu sisi harus mengatasi bencana global, di sisi lain harus berusaha menyelamatkan banyak nyawa, di sisi lainnya harus terus melawan berbagai berita bohong yang akan membuat semua masa sukar menjadi bertambah sukar dan berlarut-larut. Dalam kondisi seperti ini resesi pun muncul. Daya beli menurun, banyak pengusaha gulung tikar, banyak karyawan dirumahkan, sehingga banyak orang yang berpikir, kalau tidak mati karena virus ya mati karena tidak makan. Itu menunjukkan adanya masa sukar.
Masa sukar. Saya lalu diingatkan akan ayat ini. "Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar." (2 Timotius 3:1). Masa yang sukar. Bukankah itu yang kita rasakan hari ini? Sukar, sulit, berat. Ketika mendengar kata 'masa yang sukar', sebagian besar orang akan segera berpikir akan kesulitan ekonomi yang memang dirasakan kebanyakan dari kita.
Kesulitan ekonomi merupakan salah satu hal dari masa yang sukar? Jelas. Tapi apakah kesulitan ekonomi alias resesi yang berlangsung global merupakan satu-satunya ekses dari masa sukar? Tidak. Kalau anda baca kelanjutan dari ayat di atas, masa yang sukar sebenarnya bukan berbicara hanya mengenai kesulitan ekonomi atau bencana kelaparan yang terjadi di banyak tempat saja, tetapi jauh lebih luas dari itu.
Mari kita lihat ayat-ayat berikutnya.
"Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu, yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran." (ay 2-7).
(bersambung)
Sunday, April 30, 2023
Mempersiapkan Anak di Masa Sukar (2)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sukacita Kedua (3)
(sambungan) Saya menyadari adanya sukacita kedua saat saya baru saja dihubungi oleh sahabat saya yang sudah melayani sebagai pendeta selama...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment