Tuesday, May 23, 2023

3 Tipe Mata Rohani (7)

 (sambungan)

Dalam Efesus 4 kita sudah diingatkan bahwa Yesus sendiri telah memperlengkapi segala sesuatu sehingga kedatanganNya bukan hanya membuka pintu jalan keselamatan bagi kita tetapi juga membuka pintu agar kita bisa terus bertumbuh sampai kedewasaan penuh, dengan tingakat pertumbuhan yang sesuai dengan kesempurnaan Kristus "sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala." (Efesus 4:14-15).

Sekarang mari kita lihat mata rohani Elisa. Mata Elisa jauh lebih baik dari tipe Gehazi. Tipe Elisa adalah mampu melihat apa yang tidak dapat dilihat orang lain. Orang yang memiliki tipikal Elisa mampu melihat Tuhan dan tahu bahwa Tuhan jauh lebih besar dari masalah. "Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka." (ay 16).

Mata iman Elisa berfungsi dengan baik. Ia tidak panik meski keadaan yang terjadi secara kasat mata sama sekali tidak kondusif. Artinya, secara faktual hidup memang tengah mengalami ancaman atau masalah berat, dan itu jelas terlihat di depan mata. Tapi mata rohani yang berfungsi seperti milik Elisa membuat ia bisa melihat sesuatu yang tidak kasat mata, sesuatu yang hanya bisa dilihat secara supranatural lewat mata rohani yang disertai iman yang kuat. Ia tahu bahwa Tuhan ada bersamanya dan akan melindunginya, dan mata imannya sanggup melihat hal itu.

Bagaimana Elisa bisa seperti itu? Alasannya sebenarnya jelas terlihat dari rangkaian ayat dalam 2 Raja Raja 6 ini. Lihatlah bagaimana Tuhan bisa langsung menjawab doa-doa Elisa, mulai dari memohon Tuhan membuka mata rohani pelayannya Gehazi hingga meminta Tuhan memindahkan orang-orang Aram itu terlempar begitu jauh hingga ke Samaria.

Doa, itu menunjukkan bagaimana kedekatan Elisa kepada Tuhan. Bagaimana Dia terus mengandalkan Tuhan dalam hal-hal apapun di hidupnya. Doa merupakan tulang punggung kerohanian kita, sarana kita untuk berhubungan dengan Tuhan. Perhatikan bahwa doa merupakan langkah pertama Elisa dalam menghadapi situasi yang terjadi dalam hidupnya. Dia tidak ikut panik, dia tidak bingung, dia tidak mencari alternatif memakai kekuatan sendiri sebagai manusia biasa seperti kita, tidak juga kalang kabut mencari bantuan dari orang lain. Ia berdoa. Dan doanya dijawab.

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...