(sambungan)
Alkitab sejak semula mengatakan bahwa tugas orang tua adalah untuk mengajarkan kebenaran Firman kepada anak-anaknya, bukan cuma sekali tapi berulang-ulang sehingga Firman itu bisa meresap betul ke dalam sendi-sendi kehidupan mereka. "haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu." (Ulangan 6:7-8). Dalam versi English amplified disebutkan lebih rinci: "You shall whet and sharpen them so as to make them penetrate, and teach and impress them diligently upon the [minds and] hearts of your children, and shall talk of them when you sit in your house and when you walk by the way, and when you lie down and when you rise up."
Lihatlah bahwa peran orang tua bagi anak bukan cuma mencukupi kebutuhan makan, sekolah dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang bisa dipenuhi dengan kucuran finansial tetapi lebih dari itu, pendidikan moral dan nilai-nilai luhur pun merupakan tanggung jawab orang tua yang tidak boleh diabaikan. Masalahnya adalah, untuk bisa melakukan ini orang tua mau tidak mau, suka tidak suka harus rela meluangkan waktu kepada anak-anaknya secara khusus dan bukan hanya mempergunakan waktu sisa saja alias kapan sempat.
Ada yang bilang kalau yang penting adalah waktu berkualitas alias quality time. Tapi jangan lupa bahwa waktu berkualitas itu pun harus diikuti oleh kuantitas yang cukup. Kalau di rumah saja jarang, ketemu anak saja susah, bagaimana bisa berharap bisa membekali anak? Singkatnya, orang tua harus bisa meluangkan waktu dengan sengaja dan tidak hanya sibuk bekerja. Kalau kesibukan begitu padat, memasukkan waktu bersama anak dan keluarga ke dalam agenda kegiatan mungkin bisa menjadi solusi yang baik. Yang penting adalah anak-anak terutama mereka yang masih dalam masa pertumbuhan memiliki waktu-waktu khusus bersama orang tuanya dimana mereka bisa diajarkan tentang nilai-nilai kebenaran, prinsip-prinsip Kerajaan dan pengenalan yang benar akan Kristus. Itu akan menjadi sangat berguna bagi masa depan mereka. Itu akan membentuk pribadi mereka sebagai orang-orang berintegritas dengan karakter tangguh, kuat dan mencerminkan terang di manapun mereka ditempatkan.
Kitab Mazmur kembali mengingatkan hubungan penting antara orang tua dan pembentukan karakter anak. "Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang." (Mazmur 127:4-5).
(bersambung)
Tuesday, May 2, 2023
Mempersiapkan Anak di Masa Sukar (4)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment