Thursday, May 11, 2023

Penolakan (2)

 (sambungan)

Diusir mertua, bekerja di jalan, dan mengalami penolakan lagi dan lagi, setiap hari. Ia benar, butuh mental yang kuat agar bisa tetap bertahan dan berjuang untuk hidup. "Namanya hidup, ya harus seperti itu." katanya. Saya kemudian bertanya bagaimana tips agar ia bisa tidak marah saat diperlakukan buruk, ia menjawab: "Dibawa santai saja pak, ditolak ya sudah. Saya ini pengamen, kerja saya menyanyi untuk hidup. Kalau satu tidak mau, masih ada orang lain yang tergerak hatinya untuk memberi." katanya sambil tersenyum.

Perjumpaan dan bincang-bincang saya dengan pengamen ini bagi saya menginspirasi dan berguna, karena seringkali kita  belum apa-apa sudah tersinggung dan sakit hati bahkan emosi kalau mendapatkan perlakuan yang mungkin cuma sepersepuluh atau seperseratus dari apa yang ia alami setiap harinya. Di sisi lain, ada banyak pula orang yang dalam hidupnya kerap mengalami penolakan. Misalnya saat melamar pekerjaan, saat menyatakan rasa cinta, atau juga profesi lain yang menghadapi situasi mirip dengan sang pengamen, sales door to door misalnya, atau para peminta sumbangan.

Sales mungkin terlihat lebih 'bonafit' karena mereka berjualan, tapi medan yang mereka hadapi pun mirip. Apa yang mereka tawarkan bisa jadi berupa barang yang berguna bagi kita, tapi terkadang belum apa-apa kita sudah antipati terlebih dulu kepada mereka.

Sekarang, bagaimana jika seandainya apa yang ditawarkan bukanlah produk tapi keselamatan kekal, dan itu diberikan cuma-cuma? Kalau ada orang yang datang ke rumah kita lalu menawarkan benda berharga secara gratis dan kita tahu pasti bahwa itu bukan hasil curian atau ada motif apa-apa yang buruk dibelakangnya, bukankah kita akan sulit menolaknya? Faktanya dalam hal keselamatan kekal, ternyata banyak manusia melakukan hal yang sama, yaitu menolak. Itu terjadi hari ini, akan terus terjadi, dan sejak dahulu pun sudah terjadi. Bahkan di masa ketika Yesus hadir mengambil rupa fisik seperti manusia, itu pun terjadi, dan itu dialami langsung oleh Yesus sendiri.

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...