Ayat bacaan: Ratapan 3:26
================
"Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN."
Saat menginjak usia 3 tahunan, anak menjadi lebih rewel. Dari pengamatan saya, itu karena mereka sudah semakin mengerti dengan jelas apa keinginan mereka tapi masih butuh waktu untuk belajar bersabar hingga permintaan atau keinginan mereka dipenuhi.
Itulah yang sedang saya alami saat putri kami memasuki usia itu. Disaat saya dan istri sedang ngomong atau berdiskusi tentang sesuatu, ia pun ikutan ngomong karena ingin diperhatikan. Semakin kita tidak peduli, suaranya pun semakin kencang. Atau saat ia meminta sesuatu dan tidak ditanggapi, maka ia pun mulai pasang suara meminta berulang-ulang. Semakin tidak dituruti maka volume suaranya pun makin naik.
Namanya juga anak-anak, butuh waktu bagi mereka untuk bisa mengerti bahwa perilaku itu tidak baik, tapi saat papa dan mamanya lagi dipenuhi kesibukan, sikap seperti itu bisa terasa mengesalkan. Belum lagi kalau saya sedang butuh konsentrasi untuk melakukan sesuatu seperti menulis atau berhitung, wah konsentrasi saya bisa ambyar berkali-kali. Puji Tuhan, ia pintar untuk cepat mengerti, sehingga kerewelannya tidak berlangsung terlalu lama.
Itu bisa jadi gambaran saat berbagai bentuk masalah menerpa kita. Seringkali masalah datang bertubi-tubi, saling ingin mendahului bagaikan tidak mau kalah untuk membuat kita kerepotan, gelagapan dan kebingungan. Belum beres satu, sudah datang dua masalah baru. Bukankah masalah sering datang dengan cara seperti ini? Kita jadi bingung harus menyelesaikan yang mana dulu, mulai dari mana, bingung bagaimana bisa keluar dari tumpukan masalah ini, apalagi kalau masalah-masalah ini enggan meninggalkan kita. Kita bisa jadi panik menghadapi serangan masalah seperti ini. Berdoa meminta pertolongan Tuhan biasanya jadi solusi, tapi seringkali kita merasa seolah Tuhan sedang terlalu sibuk untuk mengurus kita sehingga kita merasa seolah tak dipedulikan atau ditanggapi. Disaat seperti itu, kita bisa tanpa sadar berperilaku seperti anak balita yang rewel dan berteriak saat keinginannya tidak mendapat perhatian.
(Bersambung)