Monday, October 16, 2023

Joy Stealers (7)

 (sambungan)

Apa yang dilakukan iblis bukan hanya mencuri, tapi iblis pun siap membunuh dan membinasakan kita. Membunuh karakter kita, menggagalkan kita dari keselamatan dan menjerumuskan kita ke dalam kebinasaan. Salah satu caranya mencuri biasanya dengan menjadikan kita sebagai tertuduh. Menggunakan kesalahan kita di masa lalu untuk mendakwa kita agar kita tidak bisa maju.

Karena itulah membereskan hal-hal yang masih mengganjal di masa lalu menjadi penting. Jika kita membereskan semua kesalahan kita, mengakuinya di hadapan Tuhan dan membereskan dengan orang-orang yang berkaitan dengan itu, memberikan pengampunan bagi mereka yang pernah menyakiti kita, iblis tidak akan bisa mendakwa kita, ia tidak akan bisa lagi memperdaya kita.. Kita bisa membangun kembali hubungan kita dengan Tuhan, dan dengan demikian sukacita daripadaNya tidak akan tersumbat melainkan bisa mengalir lancar ke dalam hati kita.

Jangan dasarkan sukacita kita kepada orang atau situasi terkini yang kita hadapi, tetapi dasarkanlah kepada Tuhan. Pandanglah Tuhan dan bukan masalah atau orang-orang yang bermasalah. Itulah sumber sukacita yang sebenarnya, yang sejati. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersukacita, karena semua itu berasal dari Tuhan dan itu letaknya sangat jauh di atas segala permasalahan atau orang-orang yang mengecewakan kita. Begitu banyak orang yang keliru meletakkan sukacitanya hingga Firman Tuhan pun mengingatkan hingga berulang dalam ayat yang sama. "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" (Filipi 4:4). Lalu dalam kesempatan lain: "Bersukacitalah senantiasa." (1 Tesalonika 5:16).

Percayalah bahwa kita punya Tuhan yang jauh lebih besar dari semua masalah. Tuhan yang penuh kasih telah memberikan kita sukacita sejati terlepas dari apapun keadaan kita hari ini dan siapapun yang kita hadapi saat ini. Oleh karenanya, jangan biarkan sukacita kita dirampas. Don't let fear, stress, worry, our mistakes in the past and whatever problems to steal our joy. Let's set our mind towards the real joy from the real Source. "Bersukacitalah senantiasa.Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:16-18).

Jika anda ingin sukacita sejati yang tidak terguncang oleh apapun, dasarkanlah pada sumber yang benar. Now, let's rejoice!

True joy isn't found in circumstances but in God

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...