Tuesday, October 24, 2023

Sleep Tight, Sweet Dream (2)

 (sambungan)

Saya suka memandangi putri saya yang sedang tidur. Terkadang saya berpikir, betapa enaknya jadi anak-anak. Mereka belum terkontaminasi dengan realita kehidupan yang keras bahkan terkadang kejam, mereka belum harus berpikir mati-matian dan berjuang untuk bertahan hidup, jadi mereka pasti enak banget tidurnya.

Sometimes I wish I could go back to the time when I was about her age, terutama di saat saya merasa kecapaian menjalani hari per hari. Tapi saya pun sadar bahwa semua di kolong langit ini ada waktunya. Kalau waktunya untuk saya fight, maka saya harus fight. Kalau harus berjuang ya berjuang. Yang penting, seperti yang sudah saya sampaikan dalam renungan terdahulu, saya harus menjaga agar jangan sampai sukacita hilang dari diri saya dan jangan sampai segala tekanan hidup membuat saya menjauh dari Tuhan. Selebihnya, saya harus kuat dalam berjuang demi keluarga saya, dan mempertanggungjawabkan segala panggilan saya dengan sebaik mungkin di hadapan Tuhan.

Ada yang butuh waktu sangat lama untuk bisa tidur, ada yang menderita insomnia, dan itu tentu beresiko bagi kesehatan. Apa yang biasanya jadi penyebab adalah ketika permasalahan hidup hadir mengganggu pikiran. Tekanan hidup, tekanan kerja, kecemasan, gelisah, stres, ketakutan, kegelisahan akan sesuatu hal, atau bahkan kalau sudah terlalu lelah, semua itu bisa jadi penyebab orang menjadi sulit untuk memejamkan mata dan tidur dengan tenang. Padahal hidup yang sehat mengharuskan kita punya cukup waktu untuk istirahat. Dan ada banyak penyakit yang bisa muncul dari kurang tidur atau kurang istirahat, seperti tekanan darah tinggi misalnya.

Bahkan sekarang anak-anak kecil atau remaja pun sudah banyak yang mengalami hal ini. Di usia mudanya mereka sudah harus berkenalan dengan rasa was-was dan berbagai gangguan psikologis lainnya. Bisa karena besok  akan ulangan, deg-degan karena besok dapat giliran maju ke depan kelas untuk mempresentasikan tugasnya, atau besok guru yang dianggap galak akan mengajar di kelas, semua itu bisa membuat anak-anak kehilangan rasa tentram dan tenang sejak usia dini.

Disamping itu, banyak pula anak yang terganggu secara psikologis akibat berada dalam keluarga broken home. Situasi rumah tangga yang tidak kondusif dengan orang tua yang gemar berkelahi di depan anak-anaknya, orang tua yang berpisah atau bertikai juga menjadikan mereka mulai merasakan sulit tidur karena perasaan yang tidak tenang. Semakin dewasa, semakin banyak pula persoalan hidup, dan banyak orang semakin kehilangan ketentraman dalam hidupnya.

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...