Ayat bacaan: Yohanes 18:38a-38b
=========================
"Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?" Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."
Sepertinya dalam setiap kumpulan orang-orang, apakah di kantor, di komunitas dan sebagainya akan selalu ada orang yang diistilahkan bermain aman, atau ada juga yang menyebut mereka sebagai orang yang bermain di zona abu-abu, alias tidak hitam, tidak juga putih. Mereka sepertinya berada di tengah, tidak ke kiri dan tidak ke kanan, tapi di sisi lain mereka pun biasanya sering plin-plan dan tidak tegas.
Jika orang seperti ini yang ada dalam posisi pengambil keputusan, biasanya keputusan akan menjadi lambat dibuat. Pertimbangan harus matang sebelum memutuskan sesuatu, itu tentu saja benar dan harus. Tapi juga harus ada ketegasan agar pengambilan keputusan tidak jadi bertele-tele apalagi untuk urusan-urusan yang penting atau strategis. Ada pula yang mendadak jadi abu-abu kalau pengambilan warna yang tegas itu dirasa bisa mendatangkan resiko pada dirinya. Ada pula yang jadi bunglon bisa berubah warna tergantung warna mana yang dirasa akan mendatangkan keuntungan.
Dibilang percaya ya tidak, tidak percaya juga bukan. Banyak orang yang beranggapan bahwa berada di zona abu-abu ini adalah solusi paling aman alias win-win solution buat mereka. Ini biasanya akan menjadi pilihan yang paling tepat ketika seseorang takut kehilangan sesuatu sementara ia masih diliputi keraguan untuk memutuskan, dengan menimbang untung dan ruginya. Ragu-ragu, itu berasal dari hati.
Saya masih ingin melanjutkan tentang masalah hati dengan mengajak teman-teman melihat kisah tentang seorang gubernur Roma bernama Pilatus. Pada masa Yesus turun ke bumi, Pilatus tengah menjabat posisi gubernur. Saat tuduhan-tuduhan terhadap Yesus semakin besar hingga ditangkap, Yesus kemudian dihadapkan ke depan Pilatus.
(bersambung)
No comments:
Post a Comment