Tuesday, November 7, 2023

Protecting Our Hearts (3)

 (sambungan)

Teman-teman, bagaimana perasaan anda hari ini? Jika diibaratkan seperti cuaca, seperti apa temperaturnya sekarang, panas atau sejuk? Sedang baik-baik saja atau sedang tertekan oleh sesuatu? Ketahuilah bahwa suhu atau kondisi hati kita akan sangat menentukan reaksi kita dalam memandang kehidupan kita dan bagaimana kita bersikap ditengah persinggungan dengan banyak orang. Ketika hati sedang panas,kita akan mudah terpancing emosi, gampang tersinggung dan sebagainya. Kalau dibiarkan maka kita akan jadi orang-orang penuh kebencian. Dan disaat seperti itu berbagai kejahatan pun akan mudah mengobrak abrik kita. It starts from the polluted heart.

Mari kita ambil satu contoh dalam Alkitab, yaitu ketika Kain membunuh saudara kandungnya sendiri, Habel. Mengapa ia membunuh saudaranya? Karena ia iri. Darimana iri itu muncul? Ya, dari hati. Dan Alkitab mencatatnya dengan jelas. "tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram." (Kejadian 4:6). Bermula dari hati yang menjadi panas, itu kemudian membuat air wajahnya berubah. Itu kemudian diikuti dengan reaksi menjadi gelap mata, tidak lagi bisa berpikir sehat dan akhirnya ia pun melakukan kekejian, yang rasanya tidak akan mungkin dilakukan oleh manusia normal. Sebuah kejahatan yang fatal terjadi, dan itu semua berasal dari hati yang tidak terjaga baik.

Dalam contoh lain tentang hati, kita bisa melihat bahwa kepahitan pun bisa timbul dari hati yang kecewa. Dalam hal ini mungkin Naomi bisa menjadi contoh. Tidak tanggung-tanggung, Naomi mengalami kepahitan karena kecewa kepada Tuhan. "Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku." (Rut 1:20).

Selain Naomi, Ayub pun merupakan salah satu contoh yang sempat mengalami kepahitan.

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...