Sunday, December 17, 2023

Prioritas (12)

 (sambungan)

Tuhan ada, berdiam/menetap dalam hati kita masing-masing, dan bersama-sama umatNya membangun bait Allah, seperti yang disebutkan dalam Efesus 2:21: "Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.") dan 1 Petrus 2:5 : "Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.".

Seperti itulah yang dimaksud dengan bait Tuhan itu. Karenanya, hubungan dengan Tuhan harus berada pada prioritas paling utama. Jangan sampai agenda-agenda kepentingan kita yang mengambil alih posisi tersebut dan bertahta di atas hidup kita. Kita harus membangun rumah Tuhan dalam diri kita, dimana Tuhan bisa menyatakan kuasaNya, menasihati, berpesan dan mengingatkan kita, juga menegur. Sebuah rumah Tuhan dalam diri kita menjadi tempat kita untuk merasakan hadiratNya yang damai dan kudus, dimana kita bisa merasakan kehadiran dan kasihNya dalam sebuah hubungan yang sangat erat, dan menjadi tempat dimana kita menyatakan kasih kita kepadaNya.

Dalam keluarga, membangun mesbah keluarga juga menjadi bentuk dari rumah Tuhan yang akan menjadi sendi-sendi kokoh kehidupan keluarga yang takut akan Tuhan. Keluarga yang punya rumah Tuhan dalam kondisi berdiri dengan baik akan kuat menghadapi berbagai kesulitan, badai dalam perjalanannya. Hidup boleh sulit, tapi kekuatan bersama-sama dalam menghadapinya akan membuat kita menjadi anak-anak Tuhan yang tangguh dan solid.  

Akan halnya gereja, sebuah gereja juga harus menjaga agar jangan sampai terjebak pada kekeliruan yang sama, menempatkan program-program yang disusun sebagai prioritas paling utama dan menekan kesempatan Roh Kudus untuk menuntun pergerakannya. Program yang disusun tentu baik selama didasari pada tugas yang diberikan Tuhan, tapi semua itu tidaklah lebih penting daripada membangun rumah Tuhan sebagai pondasi kehidupan gereja tersebut.

Ingat, pergeseran prioritas kerap terjadi tanpa kita sadari. Di balik sesuatu yang baik, jika tidak kita perhatikan serius bisa timbul pergeseran yang bisa mendatangkan banyak masalah. Kesalahan prioritas bisa membuat kita tidak maju-maju, tidak memperoleh sesuai yang diharapkan, jerih payah sia-sia, bukannya meningkat tapi malah menurun, itu semua bisa diawali oleh mulai bergesernya prioritas kita.

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...