Tuesday, December 19, 2023

Prioritas (14)

 (sambungan)

Seringkali kekacauan atau kegagalan kita bukan bersumber dari ketidakmampuan kita mengerjakan atau melakukannya, tetapi bersumber dari kegagalan kita menyusun skala prioritas. Kalau kita tidak menganggap penting penyusunan prioritas, terutama bagi kita yang punya banyak ragam kegiatan setiap harinya, maka kita bisa keliru dalam memutuskan mana yang harus dipentingkan, mana yang bisa menyusul, mana yang bisa diwakilkan dan mana yang bisa dibuang saja. Yang sering terjadi, kita justru sibuk melakukan yang tidak begitu penting, atau malah tidak penting sama sekali lantas menomorduakan mana yang seharusnya menjadi prioritas utama. Dan disanalah nanti awal kegagalan kita akan bermula.

Lantas bagaimana kita bisa menentukan mana yang penting, mendesak dan yang tidak? Kejujuran kita dalam menentukan menjadi hal yang sangat dibutuhkan. Keseriusan kita dalam memilih, dan keseriusan kita dalam memikirkan masing-masing kegiatan yang ada di agenda kita setiap harinya pun menjadi sangat penting. Jika tetap masih bingung, hikmat yang berasal dari Tuhan pasti akan memampukan kita menimbang dan mengklasifikasikan semua itu satu persatu untuk berada di kotak yang tepat.

Ada banyak metode atau cara untuk menyusun skala prioritas, dan bagi saya matrix keputusan mantan presiden Amerika, Eisenhower ini sangat baik untuk dijadikan rujukan. Sistemnya sederhana, mudah dimengerti tapi bisa sangat membantu agar kita bisa menempatkan semua agenda kita ke dalam koridornya masing-masing sehingga kita tidak sampai salah langkah.

Kalaupun mau memakai sistem yang lebih sederhana lagi, misalnya hanya dengan menempatkan skala prioritas dalam urutan nomor dari 1 sampai sekian, itu pun tentu tidak apa-apa. Intinya adalah, kita harus menyadari bahwa menyusun prioritas itu merupakan hal penting agar kita bisa menyelesaikan segala sesuatu dengan baik tanpa mengalami kerugian atau kemalangan. Prioritze your priorities, before you start doing your schedules, tasks, activities and so on.
Jangan sampai kita sudah mati-matian berusaha, tapi ujungnya malah sia-sia atau bahkan menuai kehancuran. Jangan sampai kita mengalami kegagalan dalam hal-hal penting hanya karena kita malah sibuk menomorsatukan hal yang kurang penting hanya karena kita salah dalam menyusun prioritas.

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...