(sambungan)
Kesimpulan yang disampaikannya menjadi catatan dan pelajaran penting yang bagi saya. "Saya ternyata hanyut dalam kesibukan membangun istana saya, tapi telah membiarkan bait Allah menjadi seperti tinggal puing-puing tak terurus." Saya tertegun saat mendengar perkataannya, dan jadi sadar bahwa di balik segala yang sebenarnya baik untuk dilakukan tetap bisa berisi hal-hal yang membuat kita tidak bahagia. Menjadi jauh dari Tuhan, menjadi jauh dari keluarga. Dan itu biasanya berasal dari masalah menyusun prioritas.
Menyusun prioritas bukanlah hal mudah bagi orang-orang yang sibuk. Kita seringkali merasa butuh waktu lebih dari 24 jam agar bisa menyelesaikan semuanya dengan baik. Apa yang dikatakan teman saya ini selalu jadi pengingat bagi saya, terlebih saat saya menjadi sangat sibuk berjuang di tengah kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat yang sedang berada pada titik nadir. Saat ini masyarakat kelas menengah tengah mengalami pergumulan luar biasa. Kelas menengah ini tidak terjangkau dengan bantuan-bantuan dari pemerintah, harus berjuang sendiri sementara kenyataannya untuk berjuang pun berat karena selain harga-harga kebutuhan pokok pada naik, kemampuan belanja orang pun anjlok.
Mencari kesalahan pihak lain apalagi menyalahkan Tuhan jelas tidak boleh. Saya tahu saya harus berjuang lebih dari sebelumnya. It's time for me to fight harder and learn more things. Tapi yang tidak boleh saya lupakan juga adalah apa yang dikatakan teman saya tadi. Saya harus memperhatikan pula agar jangan sampai segala perjuangan saya untuk bertahan hidup kemudian mengorbankan waktu saya bersama Tuhan dan keluarga. Dan dalam hal ini, penempatan prioritas dalam menggunakan waktu menjadi hal yang harus tetap menjadi perhatian khusus bagi saya.
Kita bekerja, kita melayani. Kita tidak melakukan hal yang buruk. Itu tentu saja sangat baik. Tapi kalau kita tidak hati-hati, tanpa sadar fokus atau prioritas kita bisa beralih menjadi menomorsatukan aktivitas, kegiatan atau agenda-agenda kita dimana membangun hubungan dengan Tuhan tidak lagi menempati prioritas utama. Lalu keluarga pun menjadi tersisih, tidak lagi menjadi sesuatu yang penting. Dengan kata lain, kita sudah melakukan yang 'terbaik' tapi mungkin belum yang 'terbaik'.
(bersambung)
Thursday, December 7, 2023
Prioritas (2)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment