Monday, December 11, 2023

Prioritas (6)

 (sambungan)

1. Kecendrungan menempatkan upaya untuk memenuhi kebutuhan di atas kepentingan membangun bait Allah

Kerja, kerja dan kerja, working all around the clock. Kalau tidak, kita tidak akan punya cukup untuk membiayai atau menafkahi kehidupan. Apalagi di masa krisis ekonomi seperti sekarang ini. Bukankah itu baik? Tentu, itu sangat baik. Pentingkah bekerja itu? Sangat. Sesuaikah itu dengan Firman Tuhan? Tentu saja. Begitu penting sampai itu menjadi suatu keharusan. Alkitab mengatakan dengan tegas bahwa siapa yang tidak bekerja tidak berhak untuk makan (2 Tesalonika 3:10).

Masalahnya, kalau kita tidak menjaga cara hidup kita, kita bisa bergeser hanya melakukan agenda aktivitas kita sendiri, bukan menurut Tuhan, dimana Tuhan bahkan tidak lagi ada dalam skala prioritas kita. Kalaupun ada, porsinya sudah nomor kesekian.

Kita sudah mengetahui dari dahulu kala bahwa bagi kita yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, hidup yang fokusnya mengumpulkan harta di bumi atau mengejar hal-hal duniawi merupakan hal yang keliru, sia-sia bahkan bodoh. Kita tahu bahwa kita tidak akan menemukan kebahagiaan, damai sejahtera dan sukacita sejati kalau hidup jauh dari Tuhan. Tapi yang bisa terjadi adalah, saat kita disibukkan dengan berbagai agenda, tanpa sadar kita bisa bergeser jauh dari cara hidup yang benar menurut Firman Tuhan. Itu menjadi suatu kecenderungan, karena itu kita harus benar-benar waspada dalam memperhatikan keputusan dan prioritas hidup kita di setiap langkah supaya jangan sampai ada hal-hal yang mengganjal dalam usaha kita berjuang demi hidup.

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...