Thursday, December 21, 2023

Room for Jesus (1)

 Ayat bacaan: Lukas 2:7
=================
"dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan."


Ada seorang penyanyi legendaris yang sampai hari ini masih aktif yang cukup dekat dengan saya, bahkan dalam berbagai kesempatan menyebut saya sebagai anak angkatnya. Saya sudah sejak kecil mengidolakannya karena saya menyukai lagu-lagunya dan suaranya. Siapa sangka beliau kemudian menganggap saya seperti anaknya. Kalau ia datang ke kota saya, ia selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah.

Yang lucu adalah reaksi istri saya saat pertama kali saya kabari bahwa beliau mau datang ke rumah. Wah, ia panik, karena merasa rumah kami tidak cukup layak untuk menyambut artis dengan nama sebesar beliau. Ia kalang kabut mau merapikan rumah yang padahal menurut saya tidak berantakan, mau menyiapkan makanan, cemilan, kue dan sebagainya. Itu cuma mau berkunjung, bagaimana kalau hendak menginap? Entah sepanik apa lagi dia nanti. Saat saya ketawai kepanikannya, istri saya menjawab, Kamu itu ya, ada orang terkenal mau datang ke rumah, masa kamu cuek banget? Jangankan artis, tamu biasa saja kita harus sambut dengan baik. Itu bentuk penghormatan kita kepada tamu yang datang berkunjung."

Memang budaya ketimuran mengajarkan kita untuk menghormati dan menyambut tamu dengan sebaik mungkin. Itu salah satu kebiasaan bangsa kita yang saya pikir sangat bagus dan harus dilestarikan. Kalau kedatangan tamu, maka kita biasanya akan menyiapkan segala sesuatu yang kita anggap akan membuat mereka dihargai dan nyaman berada di rumah kita. Mungkin kita akan keluarkan setiap cemilan yang ada di lemari, mungkin kita akan memasak makanan yang kita anggap paling enak, dan kalau menginap, kita akan siapkan kamar bak hotel, atau setidaknya ruangan yang rapi, nyaman, bersih agar mereka betah dan senang.

Saya membayangkan seandainya istri saya  mendapatkan surat bahwa Presiden hendak datang menginap di rumahnya. Seperti apa ya reaksinya? Saya yakin ia akan panik tingkat dewa ingin mempersiapkan yang terbaik buat menyambut kedatangannya. Jangan-jangan dia akan maksa akan merenovasi rumah. Makanan apa yang beliau suka? Sedapat mungkin pasti dia siapkan. Lantas, kira-kira hadiah apa ya yang pas? Tidak murahan, tapi jangan sampai dianggap gratifikasi. Lalu harus pakai pakaian seperti apa? Bagaimana dengan jalan masuk yang cuma di plur Wah, saya geli sendiri kalau membayangkan bisa sampai sepanik apa dia.  Tapi begitulah kita di Indonesia. Sedapat dan sebisa mungkin, kita pasti memberikan yang terbaik untuk menyambut tamu yang datang ke rumah kita.

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...