Friday, December 22, 2023

Room for Jesus (2)

 (sambungan)

Lebih dari 2000 tahun yang lalu, ada Raja di atas segala raja yang turun ke dunia, melakukan misi penyelamatan umat manusia sebagai buah dari kasih Bapa yang begitu besar terhadap kita, sosok manusia yang sebenarnya tidak layak menerimanya. Kalau tamu biasa saja akan kita sambut dengan segenap daya upaya kita, ini yang datang Raja di atas segala raja lho. Logikanya, penyambutan seharusnya melibatkan seluruh dunia, menyediakan apa yang terbaik yang ada di muka bumi ini untuk menyambut kedatangan Sang Raja. Bukankah begitu?

Tapi mari kita mundur kepada waktu dimana Yesus lahir dan melihat apa yang terjadi disana. Tidak ada red carpet untuk menyambutnya. Tidak ada hotel bintang 5, tidak ada fasilitas terbaik, pelayan yang siap berjaga selama 24 jam, box bayi emas bertahta berlian, kain sutera yang termahal untuk membalutnya, box bayi super mewah, dokter terbaik. Semua tidak ada. Jangankan hotel mewah, tidak ada satupun tempat penginapan yang mau menampung Yesus dan kedua orang tuaNya.

Saya bisa membayangkan bagaimana repot dan kalutnya Yusuf waktu itu, dan betapa menderitanya Maria karena sudah waktunya melahirkan. Yusuf harus membawa istri yang sedang hamil tua berkeliling dari satu tempat penginapan ke tempat penginapan lainnya. Itu tentu sangat merepotkan.

Saya pernah melakukan perjalanan backpack alias hanya menenteng satu ransel saja, dan sempat luntang lantung di sebuah kota di negara lain karena tidak mendapatkan penginapan. Dan itu melelahkan , bikin pusing dan stres. Mau tidur dimana saya nanti malam? Bagaimana kalau tidak dapat kamar? Nah, itu cuma saya sendirian. Yusuf tengah membawa istri yang akan segera melahirkan, di tengah malam dan ia tidak kunjung mendapatkan tempat bermalam dan untuk bersalin. Bayangkan bagaimana rasanya bagi Yusuf waktu itu.

Kalau Yusuf saja sudah terbayang repotnya,  bagi Maria sendiri situasi itu tentu sangat menyiksa. Mereka akhirnya hanya mendapatkan kandang hewan ternak. Coba bayangkan, adakah seorang ibu yang bermimpi untuk meletakkan bayinya di palungan, tempat makanan ternak karena tidak ada satupun lagi tempat yang mau menampung? Harus melewati proses melahirkan tanpa ada bidan, perawat apalagi dokter yang siap mendampingi.

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...