Thursday, January 25, 2024

Be Nice, Be Wise (5)

 (sambungan)

Berarti orang yang merasa dirinya sudah besar dan merasa berhak melakukan apapun sekehendak hatinya justru merupakan orang-orang kasihan yang terkecil di muka bumi ini. Sebaliknya, mereka yang tetap mau merendahkan diri menjadi hamba yang melayani dengan dasar kasih, itulah orang-orang yang terbesar di mata Tuhan.

Selanjutnya, apa yang harus kita lakukan kepada mereka yang terus memancing keributan, orang-orang yang berseberangan dengan kita? Dalam hal ini prinsip Kerajaan pun berbeda dengan dunia. Dunia mengajarkan kita untuk membinasakan musuh, kalau perlu menghancurkan mereka berkeping-keping. Hancurkan sebelum kita dihancurkan. Jangan sekedar hancur, tapi kalau bisa berkeping-keping. Kalaupun orang lain harus terkena korban, itu salah mereka. Siapa suruh dekat-dekat. Itu pikiran dunia yang sering kita lihat hari ini. Minimal berikan fitnah, hancurkan secara moral sampai mereka tidak berkutik lagi.

Tetapi prinsip Kerajaan lagi-lagi berbeda. Yesus sendiri yang menyampaikan hal itu. "Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu." (ay 38-39). Bukan hanya mengalah dan tidak melawan, tetapi lebih lanjut Yesus mengatakan "Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Matius 5:43-44).

That's a higher step of love. Musuh bukan untuk dihancurkan, tetapi bagaimana kita bisa memandang mereka tetap dengan kacamata kasih, tetap siap untuk membantu dan mendoakan mereka. Itu tidak mudah, bahkan sangat sulit. Mungkin diluar logika dan kemampuan nalar kita. Tapi seperti itulah sikap seharusnya kalau kita mau mengimani dan menghidupi hidup dengan cara yang sesuai firman Tuhan.

(bersambung)

No comments:

Kreasi (1)

 Ayat bacaan: Yesaya 64:8 ====================== "Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yan...