Ayat bacaan: Habakuk 3:19
=====================
"ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku."
Peradaban semakin maju terbukti tidak membuat manusia semakin beradab. Kemerosotan nilai moral dan ahlak bisa dengan mudah dirasakan dari segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Apakah hanya terjadi pada generasi muda saja? Tampaknya tidak. Generasi yang seharusnya menjadi teladan pun malah ikut tergerus moralnya. Tidak menghargai orang lain, membalas air susu dengan air tuba, tega mengorbankan orang lain bahkan bangsa dan negara demi keuntungan diri sendiri, semua itu menjadi tontonan biasa dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai pelanggaran, tindak kejahatan, sikap perbuatan dan perkataan kasar, hilangnya budaya sopan santun, rasa hormat, toleransi, semua itu menjadi fenomena sosial yang sangat kasat mata. Sikap yang menjunjung tinggi etika, kesopanan dan tata krama digantikan sikap mau menang sendiri, bertindak seenaknya, ketidakpedulian yang bisa disusul oleh berbagai tindakan jahat, dan itu dilakukan banyak orang, termasuk orang yang seharusnya jadi panutan tanpa ada lagi rasa malu.
Di saat hidup semakin sulit, semua ini seperti menambah masalah menjadi berlipat kali lebih sulit. "Kemana moral dan akhlak yang dulu hidup dalam urat nadi banga ini?" begitu kata ayah saya dalam obrol santai belum lama ini saat ia datang mengunjungi kami. Zaman semakin modern, teknologi yang berkembang pesat, semua itu seharusnya bisa membuat kita jauh lebih pintar dan terdidik. Tapi pada kenyataannya, segala kemajuan ini justru melahirkan kemunduran dalam kehidupan bermasyarakat, bahkan berbangsa dan bernegara. Itulah sebuah fenomena permasalahan sosial yang terjadi hampir di setiap sendi kehidupan manusia di jaman ini.
Apakah kemerosotan ini hanya terjadi pada bangsa kita sendiri? Saya rasa tidak. Kemerosotan nilai-nilai moral ini merupakan realita sosial yang sifatnya global alias terjadi di seluruh dunia. Peperangan semakin masif terjadi di banyak negara, dan itu membuat seluruh dunia terdampak. Hidup sudah sulit, malah ditambah sulit. Dan manusia yang seharusnya punya kemampuan dan nalar untuk berpikir, menganalisa, menggunakan akal budi yang sudah diberikan Tuhan sejak diciptakan, malah membawa bumi dan kehidupan di dalamnya menuju kehancuran. Nanti kalau sudah terlalu porak poranda, maka mereka dengan mudah malah menyalahkan Tuhan. Padahal, dengan adanya kehendak bebas yang diberikan pada manusia seharusnya bisa mempergunakan itu semua demi kebaikan kita sendiri, bukan malah merugikan dan menghancurkan.
(bersambung)
No comments:
Post a Comment